Halo sobat KP! Gimana keadaan kalian hari ini? Semoga baik-baik saja ya dan bahagia selalu. ^^
Nah, akhir-akhir ini banyak banget ya fenomena bahasa anak Jaksel yang sudah menyebar luas di kalangan milenial. Salah satunya kata paling fenomenal adalah healing. Sobat KP sudah tahu belum maksud dari kata healing tersebut?
Sumber : https://unsplash.com/s/photos/traveling
Lagi asik scroll Instagram eh banyak nemu status temen jalan-jalan caption-nya healing.
Nah, arti kata healing yang sebenarnya adalah penyembuhan yang berasal dari bahasa Inggris dan yang dimaksud generasi milenial sekarang lebih ke penyembuhan yang berkaitan dengan psikologis batin, pikiran, perasaan dan jiwa jadi salah satunya dengan menyenangkan diri dan me-refresh diri dengan berpegian dan wisata.
Data survey menunjukkan bahwa sekitar 55 % generasi milenial melakukan kegiatan traveling dengan tujuan untuk rileksasi akibat stress yang timbul dari kegiatan keseharian mereka, baik itu karena hubungan dengan pekerjaan maupun relasi. Generasi milenial yang berada di kisaran usia 24 sampai dengan 35 tahun, lebih banyak melakukan traveling dan menjadikan kegiatan tersebut sebagai prioritas dibandingkan dengan untuk urusan lainnya seperti berkeluarga atau pengeluaran lainnya bahkan sekarang sudah seperti gaya hidup loh teman-teman.
Nah balik lagi, apa bener kita harus peduli sama kesehatan mental kita?
Kita sebagai manusia dan mahluk sosial harus menjaga kesehatan jasmani kita, penting juga untuk menjaga kesehatan mental kita agar kita dapat menjalani kehidupan kita dengan baik.
Emang apasih pentingnya kesehatan mental itu?
Menurut WHO (World Health Organization) kesehatan mental sangat penting karena dapat memengaruhi :
- Kemampuan individu untuk mengembangkan potensi.
- Produktivitas dan kreativitas individu.
- Kualitas hubungan dengan orang lain. Individu yang mempunyai kesejahteraan mental baik akan mempunyai kualitas hubungan yang kuat dan positif dengan orang lain.
- Kontribusi pada komunitas.
Karena kesehatan mental dapat memengaruhi kehidupan sosial kita, maka memang penting untuk menjaga kesehatan mental kita agar tetap baik dan sejahtera salah satunya dengan traveling.
Emang ngaruh ya kak traveling untuk kesehatan mental itu?
Sumber : https://unsplash.com/s/photos/traveling
Ngaruh dong hihi, pengaruh traveling untuk kesehatan mental adalah sebagai berikut
1. Sebagai relaksasi
Traveling merupakan sarana untuk melepaskan diri dari pekerjaan dan kegiatan sehari-hari. Aktivitas pekerjaan dan kegiatan keseharian yang tidak henti dapat pemicu stress seseorang. Traveling inilah yang kemudian mereka jadikan sarana untuk “melepaskan diri” dari hal-hal tersebut dan mengistirahatkan pikiran dengan berhenti sejenak dengan traveling.
2. Meningkatkan Kebahagiaan
Menurut Greenberg, sekedar short trip satu atau dua hari saja sudah cukup untuk menurunkan hormon kortisol yang dihasilkan saat stres, sehingga pikiran akan lebih tenang dan bahagia.
3. Keluar dari zona nyaman.
Saat traveling kita cenderung keluar dari keseharian kita dan kebiasaan kita sehingga kita fokus terhadap hal-hal yang baru dan itu sangat bermanfaat untuk meningkatkan nyali dan mempertambah pengetahuan serta pengalaman yang baru.
4. Memperluas pola pikir dan kreativitas
Menurut Adam Galinsky yang merupakan profesor di Columbia Business School menyatakan bahwa mengunjungi tempat asing dan membenamkan diri dalam lingkungan lokal dapat meningkatkan fleksibilitas kognitif dan juga meningkatkan “kedalaman dan keterpaduan pemikiran,” sehingga memberikan dorongan pada kreativitas.
Duh, sangat bermanfaat sekali ya, jadi kepengen banget nih nge-healing dengan traveling, apalagi sekarang mau traveling ke luar negeri gampang banget dengan pesan kamar di Kamar Pelajar yang pasti murah dan berkualitas di link ini https://kamarpelajar.id/kamar dan untuk kalian yang butuh pemandu yang bisa temenin jalan-jalan, langsung aja ke https://kamarpelajar.id/pandu/cari.
Sampai jumpa di pembahasan seru selanjutnya yaa ^^
Sumber:
Sofronov, Bogdan. (2018). Millennials: A New Trend For The Tourism Industry. Annals of Spiru Haret University. Economic Series. 18. 109-122. 10.26458/1838.
Saputra, I.G.W.N.H., dan Pidada, I. A. I. Travelling sebagai Coping Stress bagi Generasi Milenial. 2021. Jurnal Kinerja 18 (2), 2021 260-266.
World Health Organization. Promoting Meantl Health: Concepts, Emerging Evidence, Practice. WHO, 2004. Google Scholar
Greenberg, T. M. C. Psychodynamic Perspectives on Aging and Illness. 2009. Springer Publisher.
Cranw, Brent. 2015. “For a More Creative Brain, Travel”. The Atlantic Article.