Tips Packing ke Eropa di Bulan Agustus – September

photo published by Jax Risser on Zola.com

 

Lagi bosan di kantor, cek-cek tiket murah atau promo trip, tiba-tiba ketemu tiket pesawat ke Eropa yang sesuai harga di kantong? Wah, pasti rasanya senang banget ya! Langsung deh, cus packing! Eh tapi, apa aja ya yang harus dipersiapkan kalau mau bertamasya ke Eropa di Bulan Agustus, atau September?

Bulan Agustus dan September adalah bulan yang cukup ramai untuk berangkat dari Indonesia dengan tujuan Eropa, karena banyak pelajar Indonesia yang akan memulai kuliahnya ke luar negeri di Bulan September. Pada tahun 2017 saja, jumlah pelajar Indonesia yang berangkat ke Eropa ada sekitar 11.000… kalau tujuan kamu adalah kota yang terkenal untuk menempuh studi di Eropa, London atau Berlin misalnya. Wah wah… pasti penuh deh pesawatnya. Apa saja ya kira-kira yang mesti dibawa? Yuk cek tipsnya!

 

Berapa lama kamu akan traveling?

 

Pertama-tama, kamu sudah tahu kan, berapa lama kamu akan bepergian? Rata-rata pada saat Eurotrip, kita menghabiskan waktu 2 minggu. Tenang, kamu tidak perlu membawa 14 setel baju yang berbeda kok, kecuali kalau kamu berencana untuk melakukan photo shoot setiap hari ya. Bawa baju secukupnya saja, maksimum untuk satu minggu, lalu kamu mix and match sebisa mungkin. Hei, di Eropa juga ada banyak outlet-outlet baju murah yang lucu-lucu, jadi kamu bisa juga menambah koleksi bajumu. Cek apakah ada toko baju yang murah di negara yang kamu kunjungi ya! Selain itu, rata-rata maskapai penerbangan memberi penumpang alokasi bagasi yang bervariasi, mulai dari 23-30 kg per orang. Jadi, jangan memenuhi kopermu dengan baju ya, masih banyak hal lain yang kamu butuhkan.  

Kalau kamu cuma membawa baju untuk 1 minggu, apa sisanya harus beli semua? Tentu tidak! Di Eropa, ada sangat banyak tempat laundry yang tersebar di seluruh penjuru kota, karena tidak semua orang punya mesin cuci di sini. Jadi, kamu bisa bertahan 4 hari dengan baju yang ada, lalu di hari ke 4 pergi ke laundromat / laundry place yang terdekat dari tempat kamu menginap. Atau, kalau kamu menginap di host Kamar Pelajar, kamu bisa tanya informasi mengenai laundry ini ke host kamu, siapa tahu mereka punya mesin cuci di kamarnya yang bisa kamu pakai secara cuma-cuma. Lumayan, kan?

 

Laundromat
Laundromat by Alex Borland (publicdomainpictures.net)

 

Cek cuaca di kota-kota yang akan kamu kunjungi secara berkala

 

“Agustus itu masih summer kan?” “Ah, tapi kayaknya summer di Eropa tetap dingin deh… perlu bawa coat tebal nggak ya?” “Ada hujan nggak ya, di Eropa? Apa perlu bawa payung?”

Nah, ini pasti kebingungan para traveller Indonesia, terutama yang baru pertama kali bepergian ke Eropa. Suhu di Eropa sangatlah bervariasi dan tidak ada ilmu pasti yang bisa menentukan apakah cuaca akan cerah sepanjang perjalanan kamu, atau akan hujan sepanjang jalan. Untuk itu, weather tools / application / website sangatlah berguna untuk merencanakan packing-mu. Salah satu yang cukup akurat adalah www.accuweather.com. Tetapi yang ada di website tidak 100% pasti ya, bisa jadi tiba-tiba turun hujan meskipun di weather app terlihat hanya mendung. Jadi, kamu harus berjaga-jaga dengan membawa jaket windbreaker tipis, atau jaket waterproof, dan juga topi. Kamu juga bisa membawa payung kalau-kalau hujan, tapi bawalah payung lipat kecil saja. 

Image by Rudy and Peter Skitterians from Pixabay

PS: Menurut pengamatan kami, orang-orang Eropa tidak terlalu terganggu dengan hujan, karena biasanya hujan di sini tidak sederas hujan di Jakarta. Mereka juga tidak takut masuk angin, jadi biasanya yang terlihat memakai payung saat hujan memang kebanyakan turis-turis dari Asia. 

Mengenai coat tebal, untuk bulan Agustus/ September sepertinya belum terlalu penting. Kalau kamu memang sering kedinginan, jaket akan lebih berguna dan tidak ribet dibawa. Kecuali kamu bepergian ke kota-kota yang letaknya sangat di utara, seperti Tromsø di Norwegia, atau Murmansk di Rusia – sekali lagi, cuaca di Eropa berbeda tergantung letak kota yang kamu tuju. 

Sebagai perbandingan, pada pertengahan Agustus ini cuaca di Eropa Selatan (Athena- Yunani ; Belgrade- Serbia ; Bordeaux- Prancis atau Roma- Italia) berkisar sekitar 32-36° celcius, dan tidak terlalu banyak berubah sampai pertengahan September. Nah, kurang lebih sama kan seperti di Indonesia? Yakin, mau membawa coat yang tebal?

Untuk Eropa Tengah (London- Inggris; Paris- Prancis; Berlin- Jerman), cuaca berkisar sekitar 18-28° celcius dan mungkin bisa turun menjadi 10-18° di akhir September. Yang bisa kamu persiapkan adalah coat untuk musim gugur yang tidak terlalu tebal, dan kalau bisa water resistant. Awal musim gugur adalah waktu yang cantik bagi kota-kota di Eropa, karena daun yang mulai berganti warna terlihat sangat indah, tapi sayangnya, saat autumn, hujan juga lebih sering turun.

Untuk Eropa Utara (Stockholm- Swedia; Copenhagen- Denmark; Helsinki- Finlandia atau Moscow- Russia), biasanya cuacanya juga berkisar antara 13-20 di bulan Agustus, dan bisa turun lagi mendekati 10° menjelang akhir September. Ada baiknya membawa baju tipis dan jaket jika bepergian di bulan Agustus, agar saat cuacanya panas kalian tidak terlalu kegerahan, dan membawa autumn coat di bulan September. Tetapi, lagi-lagi jangan lupa cek perkiraan cuaca ya, karena cuaca berubah setiap waktunya. Malam hari pun biasanya jauh lebih dingin dari siang hari, jadi kalau kalian bepergian di malam hari, perhatikan juga yang kalian packing agar tidak kedinginan.

PS: Memang sepertinya 25° celcius tidak sepanas itu jika dibandingkan dengan suhu di Indonesia, tapi di Eropa, tidak banyak tempat ataupun rumah yang ber-AC seperti mal-mal di Jakarta. Jadi akan tetap panas juga, kok.

 

Bawa tas yang sesuai dengan kepribadian travelingmu

 

Setelah selesai mengira-ngira baju yang akan dibawa, nah, dimasukkan kemana ya? Koper, backpack, carrier atau totebag? Semuanya kembali ke kepribadian traveling kamu, apakah kamu termasuk traveller yang fancy, atau mungkin kamu lebih senang backpacking? Jika kamu senang membawa banyak barang, sesuaikan dengan alokasi bagasimu juga ya. Misalnya kamu bisa membawa 1 koper besar untuk ditaruh di check-in baggage, dan 1 backpack ukuran sedang untuk ditaruh di cabin

PS: Tips dari kami, kalian bisa juga membawa satu totebag / tas selempang / money belt yang isinya hal-hal penting seperti uang (tapi jangan menyimpan semua uangmu di situ ya!), credit card, passport, obat-obatan, pulpen dan tiket, supaya mudah mengambilnya saat kalian membutuhkan. Tetapi jaga tas tersebut baik-baik, taruh di dada/di depan. Bahkan kalau memungkinkan, pasangi gembok kecil di tas tersebut. Kenapa?  

 

Gadget

Photo by Clem Onojeghuo on Unsplash

 

“Ah, biar kelihatan keren, bawa Ipad, kindle, kamera dan 2 HP ku ah ke Eropa!”. 

Hello… di destinasi Eropa yang favorit seperti Paris, Barcelona, ada sangat banyak turis yang kecopetan lho. Semakin kamu mempertontonkan gadget-gadget mewahmu, semakin banyak copet yang akan memperhatikan kamu dan tidak segan-segan mengambilnya. Jadi kamu tetap harus waspada! Lagipula, di pesawat yang melayani penerbangan jauh (long haul), ada in-flight entertainment kok yang bisa menghibur kamu sepanjang perjalanan. Kamu pun semakin tidak repot harus membawa banyak barang setiap keluar rumah, karena seriously, should you really be flashing your wealth?

 

Alas kaki

https://www.instagram.com/p/BLaEjiiDzX8/?utm_source=ig_web_copy_link

Jangan membawa terlalu banyak sepatu, apalagi membawa sepatu hak tinggi yang tidak nyaman dipakai. Di Eropa, jalan kaki adalah hal yang pasti, karena tidak ada gojek/grabcar, dan naik taksi tidaklah semurah di Indonesia (taksi bandara di kota-kota besar Eropa berkisar antara 800rb-2 juta rupiah lho, jadi research dulu ya). Bawalah sepatu yang nyaman untuk dipakai berjalan lama, dan cocok untuk berbagai suasana. Sepatu keds berwarna putih adalah salah satu contoh sepatu yang bisa dipakai di segala suasana. Kamu bisa juga membawa sandal, tapi mungkin tidak bisa digunakan di bulan September karena suhu yang mulai dingin. Idealnya, kalian membawa dua sepatu untuk jalan-jalan dan bawalah juga kaus kaki yang banyak. 

 

Makanan, apa perlu?

 

Photo by Hans Olav Lien/wikimedia commons

Banyak orang Indonesia yang tidak bisa bertahan hidup tanpa nasi. Tapi, apa perlu membawa rice cooker dan beras sendiri? Di Eropa, banyak supermarket yang menjual nasi yang tinggal di-microwave, dan ada juga yang menjual beras. Jika kamu tinggal di tempat yang ada dapurnya, beras yang dijual di Eropa hanya perlu direbus kok. 

Ada baiknya juga jika kamu mencari tahu makanan apa yang enak di destinasi tujuan kamu nantinya. Kamu bepergian hanya 2 minggu loh, ini seharusnya jadi waktu yang baik bagi kamu untuk mencoba makanan baru di negara-negara tujuanmu. Setelah itu, kamu akan pulang lagi kok ke Indonesia dan bisa makan makanan Indonesia lagi. Sayang rasanya kalau kamu lewatkan kesempatan untuk mencoba hal-hal baru di sana.

 

Rencanakan perjalanan sebaik mungkin

 

Sekarang, setelah kalian tahu apa saja yang harus direncanakan, saatnya untuk membuat packing list, agar tidak ada barang penting yang tertinggal dan kamu bisa menikmati perjalananmu. Ketika berpindah kota, perhatikan moda transportasi yang akan kamu ambil. Kebanyakan maskapai penerbangan di Eropa tidak memberimu alokasi bagasi, bahkan beberapa ada yang sangat ketat dalam peraturan bagasi kabinnya. Pastikan kamu tidak membawa terlalu banyak barang saat berpindah kota, ya. Kalau kamu menginap di host Kamar Pelajar, kamu juga bisa bertanya ke hostmu apakah mereka punya rekomendasi di mana kamu bisa menitipkan kopermu sebelum berpindah kota. 

Semoga tips-tips di atas membantu kalian semua yang akan bepergian ke Eropa di bulan Agustus dan September ya!