Liburan di London dengan Budget Mahasiswa? Bisa!

London, ibukota dari Britania Raya, merupakan salah satu kota besar di dunia yang dihuni oleh beragam penduduk dari berbagai belahan dunia. London juga merupakan salah satu kota dengan biaya hidup tertinggi di dunia.

Perkenalkan, saya Agita Ratna, mahasiswi sekaligus Penghuni Kamar di Kamar Pelajar. Sebagai salah satu mahasiswi yang telah mengenyam pendidikan selama setahun di UCL dengan jurusan Transport and City Planning,  tentunya saya ingin memanfaatkan setiap waktu dengan baik untuk mendapatkan banyak pengalaman berharga ketika tinggal di London. Mengingat budget di kota dengan icon Big Ben ini cenderung mahal, saya lebih memilih menikmatinya dengan budget yang sesuai di kantong mahasiswa. Ada beberapa strategi yang saya gunakan untuk menikmati Kota London dengan budget mahasiswa, yaitu:

  1.       Memanfaatkan Monthly Pass dan Menggunakan Transportasi Publik

Ketika jarak perjalanan tidak memungkinkan ditempuh dengan berjalan kaki, transportasi publik merupakan solusi yang paling tepat. Kota London yang sangat luas ini ternyata dilengkapi dengan sistem transportasi yang sudah terintegrasi dan cukup mencakup banyak area di London Metropolitan Area. Transportasi andalan yang biasa saya gunakan adalah bus dan tube. Sebagai mahasiswa, tentunya akan lebih hemat jika kita membeli monthly pass menggunakan student oyster card (jenis kartu transportasi di London) dibandingkan membeli one-time ticket jika kita sering berpergian dalam satu bulan menggunakan transportasi publik.

Double Dekker

Keunggulan lain dalam menggunakan transportasi publik adalah lebih hemat dibandingkan menaiki black cab, lebih bebas macet (jika menggunakan underground), dan lebih bisa dinikmati untuk melihat-lihat pemandangan kota London (jika menggunakan bus, mayoritas bus di jalanan yang besar dilayani oleh bus tingkat yang bernama double decker).

 

Double Dekker dari Kejauhan
  1.       Mengunjungi Museum Gratis

Kota London memiliki banyak sekali museum yang memiliki koleksi-koleksi dari berbagai belahan dunia. Banyak sekali public museum yang menerapkan free entrance kepada siapapun yang ingin berkunjung. Hal ini tidak hanya sebatas untuk penduduk lokal atau pelajar, melainkan siapapun yang ingin berkunjung dapat menikmatinya. Salah satu public museum yang bisa dinikmati secara cuma-cuma adalah adalah The British Museum.

 The British Museum

The British Museum terletak di kawasan University of London, tepatnya di daerah yang bernama Bloomsbury, dekat dengan Russel Square Underground Station. The British Museum merupakan museum pertama di dunia yang dibuka untuk umum pada tahun 1759. Museum ini sangat luas: terdiri dari lima lantai, dengan lebih dari 8 juta item koleksi yang didedikasikan untuk sejarah manusia, seni, dan kebudayaan. Bagi pecinta museum, satu hari tidak akan cukup untuk mengelilingi dan melihat semua koleksi yang ada di British Museum. Beberapa koleksi yang terkenal antara lain Batu Rosetta dari Mesir, Elgin Marbles dari Yunani, dan Mumi dari Mesir. Ada juga koleksi yang berasal dari Indonesia, yaitu Arca Buddha dari Candi Borobudur.

The British Musuem dari Dalam

 

Selain British Museum, masih banyak museum lainnya yang dapat dikunjungi secara cuma-Cuma seperti Victoria and Albert Museum, National History Museum, dan Science Museum.

  1.       Piknik di Taman Bersama Teman-Teman

Ketika musim panas tiba, penduduk London akan berkumpul di taman-taman umum yang tersebar di London Metropolitan Area. Piknik di taman bersama teman-teman merupakan hal yang sangat menyenangkan dan cocok untuk menikmati matahari di London setelah berbulan-bulan diliputi cuaca yang mendung dan suhu yang cenderung dingin. Salah satu taman yang sering digunakan untuk piknik adalah Russel Square yang terletak diantara berbagai kampus (UCL, SOAS, Birckbeck, dan LSHTM) dan Hyde Park. Selain makan bersama, ada banyak kegiatan yang bisa kita lakukan bersama teman-teman misalnya bermain kartu, berolahraga, bermain musik, atau sekedar mengobrol-ngobrol santai.

Agita dan Teman-Teman Berpiknik di Taman
  1.       Memanfaatkan Student Discount

Kartu mahasiswa, selain dapat digunakan untuk mendapatkan potongan pada tiket transportasi publik ternyata bisa dimanfaatkan juga untuk mendapatkan potongan harga ketika kita berbelanja. Biasanya kita akan mendapatkan potongan ketika membeli barang-barang seperti pakaian, elektronik, makanan dan minuman, hingga potongan di tempat atraksi pariwisata. Selain itu, di malam hari, beberapa restoran akan memberikan potongan harga bagi makanan yang belum terjual. Hal ini memungkinkan kita bisa mendapatkannya dengan harga yang lebih murah dan juga dapat meminimalisir food waste dari makanan yang tidak terjual.

  1.       Berbelanja di Flea Market

London merupakan salah satu kota yang memiliki banyak flea market. Tiap pasar pun memiliki keunikan masing-masing sehingga kita tidak akan bosan ketika mengunjungi flea market yang berbeda-beda. Contoh flea market yang ada di London adalah Portobello market yang lebih didominasi secondhand furniture dan Camden Market yang lebih didominasi oleh pakaian dan sepatu. Tentunya ketika berbelanja di flea market kita harus pintar-pintar memilih dan meneliti kualitas dari barang tersebut. Karena di flea market banyak barang-barang vintage, tentunya kita akan merasa senang ketika berhasil menemukan barang vintage dengan kualitas bagus namun dengan harga yang miring. Berbelanja barang vintage juga merupakan satu upaya untuk menyelamatkan bumi dari krisis iklim.

Salah Satu Merchant yang Ada di Flea Market

Sekian beberapa tips untuk menikmati kota London dengan budget mahasiswa. Intinya, sebagai mahasiswa rantau yang tinggal di London, kita harus pintar-pintar memutar otak agar bisa win-win solution dalam berwisata namun dengan budget mahasiswa. Semoga kalian terinspirasi! 

 

Penulis: Agita Ratna
Foto: Agita Ratna
Editor: Meutia Rini Zahra