Ashila Ghitha, Keliling dunia dimulai dari Eropa

Kata orang jaman dulu kan “Banyak temen banyak rejeki”, dan gatau itu kalian percaya juga apa engga, tapi gue sih merasa kalimat itu emang bener. Makanya salah satu hal yang paling gue suka adalah kenalan sama orang baru. Tidak terkecuali buat ketua PPI Amsteredam yang baru nih: Ashila Ghitha, yang memberikan Kamar Pelajar kesempatan untuk ngobrol tentang kampusnya, organisasinya dan juga hobi wisatanya tentunya!

Awalnya gue keliling Instagram aja seperti biasa. Eh liat postnya PPI Amsterdam tentang ketua PPI barunya. Langsung lah gue halo-halo dan kenalan. Ashila menyambut dengan baik dan ramah banget! Trus gue intip dikit foto-fotonya dan profilnya. Ternyata bukan cuma berprestasi, dan aktif berorganisasi, tapi juga udah pernah main ke banyak tempat wisata. Salah satunya di negara kesukaan gue, Norwegia.

Ah yaudalah gausah lama-lama, langsung aja kita ngobrol sama Ashila.

1 Ashila, beberapa pertanyaan pertama masih klasik nih, gapapa ya. Ke Amsterdam karena milih, apa karena program dari kampus, cuma ada ke Amsterdam? Kalo milih, kenapa milih Amsterdam?

Aku sebenernya ikut program Double Degree dari Universitas Indonesia, jadi aku kuliah S1 nya dibagi menjadi dua tahun di Indonesia dan dua tahun lagi di partner university yaitu University of Amsterdam. Kenapa aku milih Amsterdam? Yang pertama karena aku di Indonesia tinggalnya di Jakarta, jadi aku prefer kota yang metropolitan juga yaitu Amsterdam. Lalu untuk jurusan yang aku ambil, economics, University of Amsterdam termasuk dalam top ranking university in the world jadi aku semakin termotivasi untuk memilih kota Amsterdam pada saat itu

2 Maju sebagai ketua karena emang suka berorganisasi dan memimpin, atau ada alasan lain?

Aku dari dulu memang suka berorganisasi. Mulai dari SMA aku pernah menjadi ketua eksul Paskibra kemudian pas di UI juga aku mengikuti berbagai jenis kepanitiaan dan bergabung di AIESEC UI. Tahun lalu, aku berkesempatan menjadi bagian dari pengurus PPI Amsterdam dan disitu aku belajar banyak tentang berorganisasi di negeri orang yang membuat aku ingin mencoba mengembangkan PPI Amsterdam lagi untuk kedepannya dengan menjadi ketua 

3 Best dan worst thing hidup di Amsterdam apa?

Best thing hidup di Amsterdam buatku adalah mudahnya berpergian kemana saja baik di dalam Amsterdam maupun keluar Amsterdam. Disini kita diberikan pilihan untuk commute dengan sepeda atau public transport yang juga memiliki berbagai varian. Jadi orang-orang ada yang ke kampus dengan bersepeda, naik tram, bus, atau metro tergantung jarak rumah mereka. Kalau mau keluar kota juga aksesnya ga susah karena Amsterdam merupakan ibu kota belanda, jadi hampir ke semua kota di Belanda pasti melewati Amsterdam.

Untuk worst thing hidup di Amsterdam yang pasti adalah cuacanya sih hehe. Cuaca di Amsterdam dan mungkin juga di daerah lain Belanda sangat unpredictable jadi kadang dalam sehari bisa dari sunny ke gloomy terus tiba-tiba hujan. Ramalan cuacanya pun sering berubah jadi kita harus bener-bener selalu cek cuaca sebelum keluar rumah biar ga salah kostum. Terlebih lagi, angin di Amsterdam sangat kencang yang bahkan kadang aku bisa kebawa angin kalo lagi jalan hahaha.

4 Aku liat Ashila uda traveling ke banyak tempat ya. Salah satu nya negara tetangga ku (Norwegia). Tempat yang paling berkesan yang mana? Dan kenapa berkesan?

Waduh agak susah nih aku memilih satu tempat aja haha. Mungkin kalau di Eropa paling berkesan memang pas ke Norwegia ya soalnya aku disitu ke Tromso, suatu kota yang cukup berbeda dari semua daerah yang pernah aku kunjungi. Aku kesana waktu winter, jadi bener-bener ngerasain puncak dinginnya dimana buat keluar rumah aja udah seperti persiapan perang dengan lapisan baju yang banyak terus pakai crampon juga di sepatu karena semua jalanan terlapisi es. Aku juga merasakan polar night dimana matahari tidak terbit sama sekali selama 24 jam. Disitu aku sangat terkesan dengan bedanya kehidupan dan alam disini dibanding Indonesia, terlebih lagi bagaimana orang-orang local juga bisa beradaptasi dengan situasi yang menurutku sangat challenging. 

5 Punya bucket list engga? Boleh tau beberapa diantaranya? (wisata atau non wisata)

Bucket list utama aku yang juga untuk jangka panjang adalah ini keliling dunia! Aku selalu ingin pergi ke semua tempat di luar negeri misalnya ke Iceland, Turki, Jepang, Athena, dan sebagainya yang memiliki ciri khas masing-masing. Rencananya karena aku sedang studi di Eropa jadi aku berharap bucket list traveling ke bagian Eropa bisa nantinya terpenuhi. Selain itu yang pastinya juga aku ingin explore Indonesia lebih dalam lagi karena menurut aku alam Indonesia masih belum bisa ada yang ngalahin hehe. Buat yang non wisata aku ingin bisa main ukulele dengan lancar. Baru baru ini aku habis beli ukulele sebagai entertainment kalau lagi capek belajar tapi karena belum pernah main sebelumnya, aku lagi berusaha biar bisa mainin lagu dengan lancar!

6 Kalau Ashila bisa jadi sahabat dari figur publik mana aja di dunia, akan milih jadi sahabatnya siapa?

Hemm aku akan memilih seseorang yang dari tanah air yaitu Maudy Ayunda. Sebenernya dari dulu aku udah nge-fans sama Maudy Ayunda karena menurutku dia bener-bener perfect banget sebagai seorang millennial Indonesia. Selain aktif sebagai pelajar di Stanford yang aku tahu pasti ga gampang untuk kuliah disitu tapi dia juga aktif dibidang seni dan aktivis muda. Aku belum kebayang sih gimana nantinya kalau jadi sahabat Maudy tapi aku ingin banget ngobrol bareng bertanya-tanya tentang perjuangan dia untuk bisa sampai tahap ini dan bagaimana dia bisa terus berinovasi dan mengembangkan dirinya di berbagai tempat.

7 Abis selesai S1, udah punya rencana mau ngapain? Di Indonesia atau diluar?

Rencananya aku setelah S1 ingin mencoba apply untuk S2 di Belanda. Karena sekarang aku sudah di tahun terakhir kuliah, aku juga lagi persiapan thesis dan mulai mencari spesialisasi yang nantinya aku ingin ambil.

Rencanaku juga setelah lulus aku ingin menambah pengalaman dulu di Belanda dengan mencoba internship di salah satu perusahaan disini baru setelahnya aku kembali ke Indonesia dengan pengalaman-pengalaman yang aku dapatkan selama tinggal di luar negeri. 

8 Kegiatan di waktu senggang sebelum dan ketika covid gini, apa aja?

Sebelum covid, aku suka banget eksplor tempat baru dan ketemu orang jadi tahun lalu aku biasanya nyoba-nyoba tempat makan baru atau jalan-jalan ke luar kota atau luar negeri hehe. Setelah covid, karena aku sering dirumah aja, aku jadi mulai mencoba hal-hal yang sebelumnya jarang/belum pernah aku lakukan. Salah satunya aku sekarang mulai belajar masak. Dulu karena sering diluar, masak dirumah aku jarang banget tapi karena ga ada kegiatan juga sekarang dan restoran banyak yang tutup, aku jadi mulai mencoba masak menu yang mudah tapi tetep enak. 

9 Terakhir tapi mudahan paling mutakhir nih. Apa aja hal baik dari kehidupan di Belanda,  yang bagus untuk dicontoh di Indonesia?

Menurutku bagaimana orang-orang disini bisa dengan bebas mengekspresikan dirinya tapi tetap menghargai orang lain adalah salah satu pelajaran yang sangat berharga bagiku selama disini. Orang-orang disini baik di kampus maupun luar kampus tidak takut untuk mengekspresikan dirinya dan tetap respect dengan orang lain. Aku merasa hal ini mungkin bisa ikut dicontoh di Indonesia dimana kita tetap mempunyai hak untuk berpendapat tetapi juga menghormati pendapat orang lain dalam penyampaiannya.

Akhir kata, terima kasih juga untuk Kamar Pelajar atas kesempatannya untuk sharing. Semoga sharing ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan teman-teman yang mungkin tertarik untuk studi di luar negeri juga. Semoga kita juga bisa bertemu secara langsung di masa depan bila ada kesempatan dan sukses terus Kamar Pelajar!


Ditulis oleh: Satu Cahaya Langit
Narasumber: Ashila Ghitha