Studi di Negeri Bangsa Romawi, Serem Nggak, sih?

Siapa nih yang suka sama sejarah bangsa Romawi? Kalau coba diingat lagi, kerajaan bangsa Romawi ini udah tua banget kan, udah ada sejak beberapa abad sebelum masehi. Nah, kira-kira gimana sih kalau kita studi di negeri asal bangsa Romawi, apa kita bakalan ketemu sama arwah-arwah para tentara kerajaan romawi? Nah, biar nggak penasaran, yuk kita ikuti perjalanan Putra saat studi di negeri bangsa Romawi, Italia.  

Melanjutkan mimpi ke Italia

Sebelum melanjutkan mimpi, siapa yang masih ingat mimpi masa kecilnya? Kalau Putra, ia mengaku memiliki mimpi untuk menjadi seorang insinyur sewaktu kecil. Bersyukur perlahan mimpi itu akhirnya bisa diwujudkan. Ia mengenyam pendidikan teknik elektro di Universitas Andalas dan kemudian mendapatkan kesempatan bekerja di bidang kesempatan bekerja di bidang rancang bangun industri (EPC Company).

Setelah lima tahun bekerja, akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan studinya. Saat itu ia diterima di berbagai perguruan tinggi di berbagai negara di Eropa sana. Tapi ia menjatuhkan hatinya ke Italia dengan alasan sederhana, karena equipment yang sering digunakan untuk industri energi berasal dari Italia.. Selain itu, peringkat universitas juga menjadi salah satu pertimbangannya untuk melanjutkan studi disana. 

Terbang ke Italia, Putra akan tinggal dan melanjutkan studi di sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 80 km dari kota Milan, Piacenza, tepatnya di Centro Storico. Wilayah ini merupakan daerah bersejarah. Bahkan, jumlah kendaraan di wilayah ini sangat dibatasi karena merupakan wilayah yang dilestarikan oleh pemerintah Italia.

Pergi ke suatu tempat baru, tentunya tidak lepas dari yang namanya culture shock. Putra pun mengaku cukup kaget saat mengetahui orang-orang disana tidak bisa berbahasa Inggris. Padahal, ada banyak hal yang harus diurus saat tiba disana, residence permit (permesso di soggiorno) salah satunya. Birokrasi Italia membuat ia harus mengelus-elus dada karena rumitnya. Bahkan mahasiswa Indonesia yang lebih dulu tinggal di italia mengatakan bahwa birokrasi di Italia adalah jalan untuk dekat dengan Tuhan. Jadi, kebayang kan betapa rumitnya birokrasi disana. Untungnya, teman-teman setanah air sangat membantu. Meski di negeri orang, jiwa tolong menolong tak boleh hilang.

Kuliah engineering di kampus tua Italia

Putra studi di salah satu universitas tertua yang ada italia, Politecnico di Milano. Kampus tua ini dibangun pada tahun 1863, Dulunya, kampus yang ia gunakan untuk belajar merupakan bekas rumah potong hewan. Masih ada gantungan-gantungan yang sepertinya digunakan untuk menggantung hewan dulunya dan juga masih ada patung-patung tua di dalam nya.

Selain bangunan tua yang cukup menyeramkan, ternyata Putra pun studi di bidang yang nggak kalah menyeramkan, engineering. Bahkan sebelum mengikuti perkuliahan pun ia sudah ditakuti oleh orang-orang sekitar tentang sulitnya lulus di bidang engineering di kampusnya. Tapi, itu adalah fakta yang tak bisa dipungkiri. Memang benar, sangat sedikit mahasiswa asal Indonesia yang bisa lulus dua tahun. Bahkan, dari sekitar 70an mahasiswa internasional di kelasnya, hanya tiga diantaranya yang berhasil lulus dua tahun. Sisanya, harus berjuang lebih untuk bisa lulus dengan cepat.

Putra mengatakan kalau dirinya juga bukan termasuk orang yang unggul di bidang akademis, butuh hampir tiga tahun untuk ia bisa menyelesaikan studinya walau telah berjuang dengan maksimal. Bahkan ia rela melewati momen-momen langka yang mungkin tidak mudah ditemukan di Indonesia, seperti malam Halloween. 

Malam Halloween yang memacu adrenalin

JIka kita ke Eropa sana, mungkin malam halloween akan menjadi momen yang patut dicoba. Karena mungkin tidak begitu mudah kita temukan di Indonesia, kecuali di kota-kota besar. Tapi, Putra justru melewati momen yang langka ini. Saat itu, malam halloween bertepatan dengan musim ujian di kampusnya. Akhirnya ia memutuskan untuk belajar bersama dua orang temannya dan melewati momen langka malam halloween. 

Putra dan dua orang temannya memutuskan untuk belajar di ruang kelas di kampusnya. Awalnya, tidak ada situasi yang membuat mereka terganggu. Namun, saat tengah fokus belajar, mereka mendengar ada suara seperti mic yang digesek-gesek. Tidak hanya sekali, suara itu terdengar dua hingga tiga kali. Awalnya mereka pikir mic di kelasnya masih menyala, tapi saat dilihat, semua perangkatnya sudah mati. Mereka mencoba untuk berpikir positif, mereka memastikan mic sentral di lantai atas. Ternyata tidak ada seorang pun yang masih berada di ruangan itu. Kemudian mereka masih mencoba untuk memastikan di lantai lainnya, tapi tidak ada orang selain mereka bertiga di kampus. Singkat cerita, mereka melanjutkan belajar di ruang kelas dengan catatan, jika suara itu terdengar sekali lagi, maka mereka akan pergi. Dan “zzzz” suara itu terdengar sekali lagi dan akhirnya mereka beranjak pergi.

Meski tak sampai melihat penampakan tentara romawi dengan baju besinya, suara misterius itu sudah cukup membuat Putra dan dua temannya ketakutan. Bayangkan saja, malam hari di kampus tua dan bertepatan di malam Halloween yang kebanyakan orang akan mengenakan kostum menyeramkan. Belum lagi cerita warga lokal yang pernah melihat penampakan menghantui pikiran. Pengalam ini menjadi pengalam yang seram sekaligus lucu bagi Putra dan temannya.

Sejarah Romawi hingga spot keren fotografi

Studi di kampus tua, bidang engineering, dan pengalaman di malam Halloween mungkin sudah menjadi paket komplit bagi Putra selama studi di Italia, Tapi, apa cuma ada hal-hal menyeramkan aja di Italia? Tentu saja tidak. Tinggal di wilayah bersejarah yang dilestarikan, Putra mengatakan kalau Italia adalah surganya sejarah, terutama sejarah romawi. Ada banyak tempat bersejarah yang dapat dikunjungi seperti menara Pisa, Colloseum yang merupakan reruntuhan amfiteater yang jadi landmark Kota Roma, Pantheon yang merupakan kuil kekaisaran romawi yang sekarang beralih fungsi sebagai gereja katolik Roma, St. Peter’s Basilica yang merupakan salah satu gereja terbesar di dunia, dan tempat bersejarah lainnya. 

Meskipun nggak tertarik dengan sejarah, kamu masih bisa menikmati setiap arsitektur unik bangunan di Italia yang bisa diabadikan lewat lensa kamera. Selain itu, ada banyak tempat wisata alam seperti pegunungan ataupun danau yang juga bisa kamu kunjungi untuk berwisata, atau hanya untuk bersantai menikmati senja. Jadi, nggak cuma surganya sejarah Romawi, Italia juga punya banyak spot-spot keren buat para pecinta fotografi.

Nah itu dia pengalaman Putra studi di negeri bangsa Romawi. Ternyata nggak sepenuhnya menyeramkan, bukan? Gimana, berani coba studi di Italia?

1 thought on “Studi di Negeri Bangsa Romawi, Serem Nggak, sih?

  1. Nindya says:

    Bikin cerita da. Wak duluan minta TTD Uda. Hhha..

    Semangat para elektro unand

Comments are closed.