Ketika kita punya rencana untuk berwisata ke luar negeri, pasti kita akan mencari referensi terkait apapun yang bisa menunjang perjalanan liburan kita. Hal ini penting banget, karena pasti kalian pengen liburan kalian bisa berjalan dengan lancar dan tentu bisa meninggalkan kesan yang menyenangkan bagi kalian semua, ya kan? Tapi, kadang kita juga nggak tau, kalau sama halnya seperti di Indonesia, di luar negeri juga banyak banget penipuan yang targetnya menyasar pada para wisatawan asing di luar negeri seperti kita.
Nah, berikut adalah jenis-jenis penipuan yang targetnya menyasar pada para wisatawan asing di luar negeri. Pada artikel ini, Mbamin juga akan rangkum langsung bagaimana tipsnya agar kalian bisa terhindar dari jenis-jenis penipuan semacam itu. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
- The “Sauce” Trick
Umumnya trik ini dilakukan oleh para pencopet yang akan melancarkan aksinya di luar negeri. Pada dasarnya, metodenya adalah mengalihkan perhatian kita dari barang berharga kita ke sesuatu yang lain. Dalam hal ini, penjahat menyemprotkan atau menumpahkan saus pada kita. Mereka kemudian menunjukkannya kalau badan kita terkena saus, lalu ia akan menawarkan untuk membantu membersihkannya dari kita. Sementara kita teralihkan perhatiannya, dengan sigap mereka akan melancarkan aksinya. Mereka akan mengambil barang berharga kita tanpa kita sadari.
Atau, cara lainnya adalah, misalnya kita didorong oleh anak-anak setempat, ada seseorang yang berpura-pura jatuh di dekat kita, kita dirayu oleh penduduk setempat, atau yang paling ekstrim, kucing bahkan bayi bisa saja dilemparkan ke arah kita. Triknya di sini adalah memperlakukan apapun yang bisa mengalihkan perhatian kita sebagai upaya pencopet dalam melancarkan aksinya.
Nah, tips untuk menghindari penipuan semacam ini adalah, selalu waspada dan awasi barang berharga kalian, ya! Jika kalian menghadapi peristiwa ini, sebisa mungkin jangan lengah terhadap barang-barang yang kalian bawa, agar pencopet gagal melancarkan aksi jahatnya terhadap kalian.
- Penukaran Uang (Money Changing)
Penipuan jenis ini sudah sering terjadi di berbagai negara dan targetnya menyasar pada para wisatawan asing. Dalam hal ini, penjaga toko atau sopir taksi memberi kita lebih sedikit uang kembalian daripada yang seharusnya kita dapatkan. Atau, mereka akan dengan cepat mengganti tarifnya dari nominal semula dan kemudian mengklaim bahwa kita belum memberi mereka uang yang cukup. Lantas, kita akan pergi menuju gerai valuta asing dan meminta untuk menukar uang. Selama pergantian, petugas mengganti catatan serupa dan akan berakhir dengan “kurang” dari yang sudah kita bayarkan.
Pastikan bahwa kalian memeriksa uang kalian sebelum pergi, dan jangan biarkan mereka membuat kita terburu-buru selama proses tersebut. Sangat penting untuk tetap fokus dan waspada terhadap keadaan sekitar. Jangan pernah menerima uang kertas yang sobek, aus, atau rusak. Jika ke luar negeri, sebaiknya membawa uang dalam bentuk dolar AS lalu tukarkan ke mata uang setempat di money changer terpercaya setiba di negara tujuan. Bisa pilih bank atau tempat yang bertanda sebagai tempat penukaran resmi. Hindari menukarkan uang di bandara atau money changer yang padat turis, karena biasanya di tempat-tempat ini uang akan dihargai murah.
- Penipuan Taksi
Pengemudi membebani wisatawan dengan tarif terlalu tinggi, pengemudi mengklaim bahwa meteran atau argo di taksi mereka rusak, pengemudi taksi tanpa izin menggembar-gemborkan tarif di bandara, dan pengemudi membawa kita dengan rute yang berputar-putar alih-alih membawa kita ke rute yang dimaksud secara langsung. Keempat kasus di atas adalah beberapa cara penipuan oleh pengemudi taksi saat kita mencoba untuk menggunakan taksi untuk bepergian atau ketika kita baru datang dari bandara negara tujuan.
Tips dari Mbamin, bersikaplah tegas namun tetap sopan tentang kemana kita ingin pergi terhadap orang lain. Selalu gunakan taksi yang berlisensi atau gunakan taksi dari pangkat resmi. Jasa akomodasi, pemandu wisata, atau sesama wisatawan biasanya akan mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan taksi, dan kita bisa juga memanfaatkan Google Maps jika kita menduga bahwa pengemudi mengambil rute yang berputar-putar. Meskipun tarif atau kesepakatannya menggiurkan, hindari naik taksi tanpa izin atau lisensi. Di beberapa bagian dunia seperti Amerika Latin, ini bisa menjadi titik awal untuk penculikan ekspres.
- Polisi Palsu (Fake Cops)
Polisi palsu tampaknya ada dimana-mana di seluruh dunia dan wisatawan asing akan sering ditipu oleh otoritas palsu ini untuk menghasilkan uang dengan cepat. Sebagian besar modus operandi mereka adalah meminta ID pribadi kita dan kemudian memberikan kita denda tanpa alasan yang jelas, dan menunjukkan bahwa denda itu dapat dibayar di tempat atau meminta suap untuk bisa mendapatkan ID kita kembali. Umumnya karena kita tidak ingin memperpanjang masalah, secara alami kita akan langsung membayar. Polisi palsu semacam ini terkadang sulit dikenali. Terkadang mereka berseragam, tetapi di lain waktu mereka juga berpakaian biasa.
Polisi yang sebenarnya mungkin meminta ID pribadi kita, tetapi mereka tidak akan pernah meminta kita untuk membayar denda di tempat. Jika kita didekati oleh seseorang yang terlihat resmi, dalam hal ini polisi, tunjukkan ID kita, tetapi jangan pernah memberikannya kepada mereka. Kalau memungkinkan, mintalah ID mereka juga. Jika mereka memberikan denda, beritahu mereka bahwa kalian akan pergi ke kantor polisi untuk menangani masalah ini. Polisi yang palsu biasanya akan mencoba menghindari ini dengan berbagai alasan.
- Dodgy Tours
Beberapa situs web scam hanya mencantumkan properti yang bukan milik mereka untuk disewakan. Sementara yang lain menggandakan wisatawan untuk menciptakan aliran pendapatan yang meningkat dengan sengaja. Misalnya, kita ditawarkan oleh orang untuk menyewa kamarnya untuk liburan. Karena kita tertarik dengan kamarnya, lalu kita melakukan kesepakatan dengan orang itu. Tapi sesampainya kita di kamar itu untuk liburan, tiba-tiba sudah ada orang lain atau keluarga lain yang menempati kamar itu. Apa yang akan kita lakukan? Kita tidak bisa mengusir penghuni lain jika mereka juga memiliki dokumen yang valid, sehingga kita akhirnya menghabiskan lebih banyak uang untuk membayar villa atau apartemen yang berbeda.
Pengalaman lain yang juga didapatkan dari salah seorang wisatawan, ia sudah membayar sewa kamar kepada orang yang menyewakan kamarnya untuk liburan, tetapi ketika sudah hari H liburan, ia sama sekali tidak bisa mengontak si penyewa kamar. Dengan kata lain, si penyewa kamar kabur setelah mendapatkan uang sewa tanpa kamarnya ditempati sama sekali. Ini tentu membuat kita sangat kecewa jika kejadian semacam ini menimpa kita.
Bepergian dengan operator yang cerdik semacam kasus ini dapat membuat kita terdampar, terluka, sakit, atau setidaknya kehabisan sebagian dana liburan kita. Mengsedih, bukan?
Tips dari Mbamin buat kasus semacam ini adalah, pastikan bahwa kita selalu bepergian dengan memesan kamar melalui perusahaan jasa akomodasi yang terpercaya, sehingga kita tahu bahwa kita akan mendapatkan apa yang kita bayar dan keselamatan kita akan menjadi perhatian utama. Salah satunya, kalian bisa banget pesan kamar via Kamar Pelajar buat nemenin liburan kalian. Karena selain hemat, Kamar Pelajar juga tentu mengutamakan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan kalian selama liburan. Nggak cuma itu, kalian juga akan mendapatkan host yang merupakan sesama orang Indonesia, sehingga liburan kalian akan menjadi lebih nyaman meskipun kalian menghabiskan liburan kalian di luar negeri.
Nah, itu tadi jenis-jenis penipuan paling sering terjadi di luar negeri yang targetnya menyasar pada para wisatawan asing seperti kita serta bagaimana tips menghindarinya. Intinya, selalu fokus dan waspada terhadap keadaan sekitar kita ya, guys!
Lakukan riset dengan matang sebelum pergi berwisata ke luar negeri. Jangan sungkan juga untuk bersikap tegas kepada orang asing yang secara tiba-tiba menghampiri kita ketika sedang berwisata di luar negeri.
Dan kalau kalian ada rencana buat liburan ke luar negeri, jangan lupa pesan kamar via Kamar Pelajar juga, ya!