Icip-icip Rute Klasik di Iran Bareng Kak Nasriati

Banyak negara yang berada di kawasan Asia Barat. Mulai dari Arab Saudi, Uni emirat Arab, Yordania, Irak, dan Iran. Terus terang, negara-negara tersebut juga masuk ke kawasan yang biasanya dikenal dengan Timur Tengah. Kita semua tahu, bahwa kawasan Timur Tengah ini diisi oleh negara-negara yang mayoritas beragama Islam.

Tapi Kamar Pelajar tidak membahas hal itu lebih dalam. Kali ini kami akan membahas sahabat kita yang berada di Iran, salah satu negara yang berada di kawasan yang dimaksud. Dia adalah Kak Nasriati, teman kita dari Indonesia yang kini berada di Iran.

Bagi sobat KP yang belum tahu, Kak Nasriati ini berasal dari Aceh lho. Untuk saat ini, beliau mempunyai pekerjaan sekaligus berprofesi sebagai Pramuwisata. Profesinya yang sekarang dijalankannya ini dimulai pada tahun 2018. Alasannya menyukai profesi ini jelas dari kesenangannya berjalan-jalan kemanapun.

“Saya memang senang jalan-jalan, makanya terpikir pengen jadi tour guide aja.”

Jika orang lain memulai hal ini di Indonesia, Kak Nasriati ini memulai pengalamannya itu di Iran. Penyebabnya, belum ada orang Indonesia yang berprofesi sebagai Pramuwisata di sana, dan juga belum ada Pramuwisata yang berbahasa Indonesia. Alasan itu jelas membuat Kak Nasriati untuk melakukannya di Iran.

Dari 2018 hingga 2019, ia menjalani pekerjaannya sebagai Pramuwisata perlahan demi perlahan. Artinya, Kak Nasriati sudah banyak membawa rombongan yang berasal dari Iran maupun dari Indonesia. Seiring berjalan waktu, ia mulai berhadapan dengan mewabahnya Covid-19 di semua negara, termasuk Iran. Akibatnya, ia putuskan berhenti sementara waktu menggeluti profesinya ini.

“Eh taunya 2020 pandemi, (aku) stop sementara. (Dan tahun) 2020 terpaksa beberapa grup (di) cancel.”

Sobat Kamar Pelajar, sejak memulai profesi Pramuwisata ini dari 2018 hingga sekarang, Kak Nasriati pasti tahu dengan seluk-beluk pariwisata di Iran. Sebagai pengetahuan dasar, jika kalian ingin pergi ke Iran, seenggaknya kalian harus tahu dengan perjalanan yang tersedia beserta rute pariwisata di Iran. Menurutnya, ada banyak rute pariwisata yang tersedia untuk dikunjungi.

“Banyak rute disini (Iran). (Ada) rute klasik, nomand, kuliner, dan lainnya.”

Apa kalian membaca rute klasik? Tenang. Kak Nasriati juga paham akan soal itu. Untuk di Iran sendiri, setiap tamu atau perantau dari negara lain, wajib merasakan yang namanya rute klasik. “Cuman rute klasik ini bagi turis wajib di kunjungi kalau ke Iran.”

Kata Kak Nasriati, ada beberapa kota yang dituju dalam rute klasik ini. mulai dari Tehran, Shiraz, Esfahan, dan Kashan. Masing-masing dari kota itu, memiliki keindahan yang tersedia di dalamnya. Contohnya Shiraz. Kota ini memiliki peninggalan peradaban tua dan terdapat Persepolis di dalamnya. Lalu ada Esfahan, yang memiliki bangunan arsitektur setelah masuknya Islam, dan ditandai dengan berdirinya masjid megah berwarna biru.

Selain sering pergi bersama rombongan atau grup, Kak Nasriati pun juga pernah pergi sendiri kemanapun. Beberapa waktu, dirinya pernah pergi ke berbagai kota, tapi masih sekitar negara Iran. Bahkan uniknya, Kak Nasriati ini menyukai pergi ke tempat atau lokasi yang jarang dijajaki oleh turis-turis dari negara lain.

“Di Iran, saya suka ke lokasi yang jarang orang pergi, seperti Kordestan.”

Nah sobat KP, balik lagi ke atas. Covid-19 membuat Kak Nasriati tidak bisa menjalankan profesinya sebagai Pramuwisata. Artinya, sejak virus itu melanda Iran, grup yang sering menggunakan jasanya mulai berkurang. Bahkan untuk bepergian sendiri pun apalagi, ia bahkan mulai jarang solo travelling sejak berkutat dengan profesinya saat ini.

“Tapi sejak menjalani profesi Pramuwisata, saya nyaris nggak pernah travelling ke luar negeri lagi. Karena nunggu grup datang. Jika sebulan ada 2 grup, waktu saya free nyaris hanya seminggu. Jadi buat istirahat di rumah.

Nah sobar Kamar Pelajar, sebagai penutup Kak Nasriati memiliki rencana kedepannya. Dari profesinya yang sekarang ini, ia bakal meluaskan profesinya ini di negara-negara lain. “Rencana mau buka (di) Armenia dan Azerbaijan juga.” Semoga capaian Kak Nasriati yang sekarang ini, bisa sukses dan berkembang di dua kota tersebut ya sobat!