Jalan-Jalan dan Kesehatan Mental dari Kacamata Psikologi ala Kak Claudia

Ketika pekerjaan dan tugas semakin rumit, kita memilih jalan-jalan sebagai cara untuk menghilangkan penat. Namun, apa arti jalan-jalan itu sendiri? Mungkin kita bisa bilang bagian dari bentuk bersenang-senang yang bertujuan untuk meredakan ketegangan dan melepaskan beban pikiran sementara waktu. Lalu bagaimana Jalan-jalan mempengaruhi kesehatan mental kita? Yuk simak cerita dan penjelasan dari Kak Claudia, alumni universitas ternama di Inggris yang bergelut dalam bidang psikologi. 

Siapa sih Kak Claudia itu?

C:\Users\Home\Downloads\IMG-2172.jpg
Sumber: Instagram Pribadi @claudiarosaridewi

Claudia Rosari Dewi, alumni Master Degree jurusan Psikologi di bidang Pendidikan, University of Bristol dan penerima beasiswa Chevening dari Pemerintah Britania Raya. Kak Claudia memiliki ketertarikan untuk belajar tentang kesehatan mental khususnya anak-anak muda. Beliau juga bagian dari komunitas Beyond Yourself Indonesia. Ini adalah komunitas non-profit yang berfokus pada kesadaran akan kesehatan mental anak-anak muda Indonesia dan bekerja sama dengan Universitas-universitas di Indonesia. Kak Claudia memilih untuk menempuh pendidikan master di University of Bristol karena perkembangan research dan tenaga kesehatan yang mumpuni, ditambah lagi Bristol merupakan tempat kelahiran penulis favorit kak Claudia yaitu JK Rowling. 

Jalan-Jalan di Britania Raya ala Kak Claudia

Belajar di University of Bristol merupakan kesempatan yang luar biasa bagi kak Claudia, disamping jam belajar yang padat diikuti dengan tugas tugas yang berturut-turut menjadikan kesempatan baik untuk travel keliling kota di Britannia Raya. Kak Claudia sangat menyukai wisata alam dan kota bersejarah. Beliau sudah pernah menginjakkan kaki di Wales, Skotlandia, Inggris, Islandia, dan Prancis. 

Daftar kota-kota yang wajib dikunjungi bagi pecinta alam dan kota bersejarah di Britania Raya ala Kak Claudia yaitu:

  1. Edinburgh, Skotlandia
C:\Users\Home\Downloads\dominik-resek-oH8G8cn52o8-unsplash.jpg
Sumber: Photo by Dominik Resek Unsplash.com

Ibukota Skotlandia yang dikelilingi bukit dengan design kota tua ala abad pertengahan. Bagi pencinta alam dan kota tua seperti kak Claudia, Edinburgh adalah kota yang sangat cocok dan lengkap. Kota ini termasuk padat penduduk tetapi menyimpan keindahan akan Kota Baru Georgia yang elegan dengan taman dan bangunan neoklasik ditambah Kastil Edinburgh yang membentang di atas kota.

  1. Bristol, Inggris
C:\Users\Home\Downloads\andy-newton-X9YhRitmN30-unsplash.jpg
Sumber: Photo by Andy Newton Unsplash.com

Kota dimana University of Bristol berada, Bristol memiliki keunikan yang menggugah mata. Tidak perlu kota metropolitan seperti London, Bristol mampu menyuguhkan keindahan alam dengan cara tersendiri. Kota yang dialiri oleh sungai Avon bagian Barat daya Inggris dan pelabuhan abad ke-19 menyatukan alam dengan sejarahnya. Untuk mengunjungi kota Bristol sendiri, kalian tidak perlu budget yang besar karena kota ini sangat mudah di jangkau via London. 

Apa dampak Jalan-jalan bagi kesehatan mental?

Travelling itu berdampak bagi kesehatan mental dan termasuk bagian dari proses healing”, ujar kak Claudia. Menurut kacamata psikologi, Jalan-jalan memiliki pengaruh baik dan buruk. Pengaruh baik dari Jalan-jalan terhadap kesehatan mental adalah adanya pelepasan beban akan permasalahan yang harus dihadapi.  Berbeda dengan Healing, karena Healing sendiri memiliki proses yang panjang tidak hanya Jalan-Jalan, tetapi perlu diluruskan kembali bahwa Jalan-Jalan merupakan bagian dari proses Healing. Jalan-Jalan menciptakan rasa senang dan puas, disini ada manfaat untuk mengembalikan fokus agar mampu berpikir lebih jernih, bertanggung jawab akan pekerjaan dan tugas, dan lebih bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sedangkan, pengaruh buruk dari jalan-jalan ditimbulkan karena adanya kesalahan memaknai arti jalan-jalan itu sendiri. Misalnya, mengikuti tren di sosial media, sehingga membuat kita ingin pergi ketempat tersebut tanpa adanya planning yang matang. Selain itu, ketidaksiapan secara finansial karena dua faktor ini akan menciptakan rasa stress dan ketidakpuasan. Ini akan menjadi boomerang buruk pada kesehatan mental dikarenakan tujuan yang kurang tepat dalam memaknai jalan-jalan itu sendiri. 

Apakah harus Jalan-Jalan sebagai proses perbaikan kesehatan mental? 

“Kurang tepat jika menitikberatkan jalan-jalan sebagai perbaikan kesehatan mental”, jawab kak Claudia. Kembali lagi perbaikan kesehatan mental atau yang biasa disebut healing harus melewati proses yang panjang. Jalan-jalan bukanlah salah satu cara proses healing. Ada cara lain seperti mengambil cuti dari pekerjaan dan memilih me-time atau mengobrol bersama orang tercinta. Melepaskan penat dan berhenti dari tugas untuk sementara juga bagian dari proses healing.  Pun dengan refleksi diri melalui jalan-jalan atau sekedar mengobrol dengan orang-orang terdekat. Perlu diingat bahwa tidak perlu harus jalan-jalan ke tempat populer untuk memperbaiki kesehatan mental. Kita harus menyesuaikan kemampuan secara psikologi, finansial, dan plan yang matang. 

Tips dan Trik menikmati Jalan-jalan ala Kak Claudia

  1. Memiliki Tujuan yang tepat 

Memaknai jalan-jalan itu sendiri seperti merencanakan dengan baik berdasarkan kemampuan diri sendiri dan finansial bukan karena mengikuti tren. 

  1. Tidak membawa pekerjaan atau tugas selama Jalan-Jalan

Diperlukan diri untuk rehat dari pekerjaan atau tugas di sekolah sehingga kita dapat lebih fokus menikmati jalan-jalan itu sendiri. 

  1. Ada Pendoman tempat-tempat yang akan dikunjungi

Setiap tempat memiliki perbedaan dalam hal tata krama, sistem transportasi, aturan pemerintah, dan sebagainya. Kita perlu persiapan setidaknya pendoman sebelum bepergian agar tidak ada hal buruk terjadi nantinya seperti kehilangan barang berharga atau rasa panik karena ketidaksiapan mental. 

Pesan dari Kak Claudia untuk Sobat KP

Jalan-jalan berbeda dengan healing, tetapi ini adalah bagian dari proses healing. Jangan jadikan jalan-jalan sebagai tempat bersenang-senang saja. Ambilah pelajaran dari setiap perjalanan yang kalian lakukan. Gunakan masa muda kalian untuk berinteraksi dengan orang lain dari berbagai background dan perspektif, karena dengan bertukar gagasan mampu membuka pikiran kita dan belajar dari setiap hal kecil selama dalam perjalanan.