Oleh Satu Cahaya Langit
Memasuki bulan September, maka dimulai juga musim berburu cahaya utara alias Aurora Borealis. Mengenai berburu aurora, banyak sudah artikel yang ditulis, tapi tidak banyak yang langsung to the point, sehingga menyebabkan kebingungan bagi orang yang berencana berburu. Di artikel ini, saya akan coba ringkaskan dan menekankan hal-hal penting saja. Disclaimer: informasi di artikel ini merupakan pengalaman dan data pribadi saya, dan bisa berbeda dengan sumber lain.
Empat hal terpenting: awan, lokasi, gelap, dan skala
Sebelum empat hal ini, ada satu hal dasar yang tidak ditulis dan saya asumsikan kita semua tahu: aurora hanya terlihat di malam hari. Walaupun ketika siang ia juga sebenarnya ada, tapi tidak terlihat karena terang dari matahari. Malam hari adalah sekitar 2 jam setelah matahari terbenam, dan 2 jam sebelum matahari terbit. Hitungan 2 jam ini untuk memastikan langit sudah benar-benar gelap dan tidak ada sinar matahari dari sisa terbenam (atau sebelum terbit).
Rumus untuk awan cukup sederhana: jika langit penuh tertutup awan, maka kita tidak akan bisa melihat aurora. Jika tidak ada awan dan kita bisa melihat bintang, maka kita bisa melihat aurora. Prediksi untuk awan biasanya akurat jika kita melihatnya 1-2 hari sebelumnya. Jika dilihat sejak 7 hari bahkan 1 bulan sebelumnya, maka kemungkinan benarnya akan kecil.
Sedangkan lokasi yang dimaksud adalah secara geografis (kota dimana kita berburu). Untuk kota, bagi saya kota manapun di dalam batas Arctic Circle itu memiliki persentase melihat aurora yang sama. Di Eropa, area yang ada di dalam Arctic Circle adalah Norwegia utara, Swedia utara, Finlandia utara, Rusia utara, Greenland, dan seluruh area Islandia. Sebut saja kota Kiruna (Swedia), Tromso (Norwegia), Rovaniemi (Finlandia), Reykjavik (Islandia) dan Murmansk (Rusia), sebagai kota-kota populer untuk berburu aurora.
Ketika sudah berada di kota di area Arctic Circle, kita tetap harus berada di titik yang gelap. Jika bisa berjalan ke danau atau pantai yang tidak ada cahaya, itu paling bagus. Desa yang minim cahaya pun boleh. Pusat kota yang terang dengan lampu jalan akan menyebabkan aurora tidak terlihat.
Syarat terakhir ini tidak terlalu penting ketika ketiga syarat pertama sudah terpenuhi. Aurora memiliki skala kekuatan 0-9. Dalam skala 1-2, aurora akan terlihat tipis berwarna hijau dan kasat mata. Dalam skala 4 terlihat tebal dan bergoyang. Skala 6 keatas sudah masuk kategori ‘badai’ dan ada sedikit warna merah, dimana aurora akan hampir memenuhi langit dan bergoyang dengan kuat, serta terlihat dari kota di luar Arctic Circle. Skala 6 tidak terjadi terlalu sering, mungkin sekitar 15 hari saja dalam satu tahun (tidak berturut-turut). Skala 1-2 sangat sering terjadi, mungkin hampir setiap hari.
Ada banyak situs yang bisa memberikan skala kekuatan aurora. Kesukaan saya adalah softservenews. Seperti awan, prediksi dari jauh harinya tidak akan akurat. Jadi lihatlah di hari yang sama atau satu hari sebelumnya.
Beberapa hal penting lain
Karena awan dan cuaca tidak bisa diprediksi dari jauh hari, ini yang menyebabkan berburu aurora tidak selalu berhasil. Saya mengakali hal ini dengan memperpanjang durasi berburu. Bagi saya, 4 malam adalah minimal. Semakin lama kita berburu, semakin mungkin kita mendapatkan langit cerah tak berawan, setidaknya di 1 malam. Kita hanya perlu 1 malam tanpa awan untuk melihat aurora.
Berburu di bulan Desember paling populer karena waktu liburan dan durasi malam paling panjang. Tapi bagi saya ini bukan berarti kemungkinan melihat aurora akan lebih besar. Justru dari pengalaman saya, September dan Maret, yang merupakan bulan awal dan akhir musim aurora, yang kemungkinannya lebih besar. Tercatat ‘badai’ aurora sejak beberapa tahun terakhir selalu terjadi di bulan September. Tapi sekali lagi, kita tidak perlu ‘badai’. Cukup skala 1-2, kita sudah bisa melihat si cahaya di langit.
Aurora datang dan menari sekitar 1-4 menit, kemudian hilang untuk 10-15 menit, lalu muncul kembali.
Di foto, aurora akan lebih terlihat dan terang, berbanding di pandangan mata kita. Hal ini karena untuk memoto aurora, kamera akan menggunakan long shutter, yang menyimpan lebih banyak cahaya dibanding mata kita.
Tunggulah aurora di tempat hangat. Jika ingin menyewa rumah dan mau melihat dari rumah, pilihlah rumah yang jauh dari kota dan berada di lingkungan yang tenang (dan gelap). Bisa juga tinggal di kota, tapi menyewa mobil untuk berburu ke tempat yang gelap. Adanya mobil atau rumah membuat kita bisa menghangatkan diri ketika kedinginan, khususnya ketika kita berburu di musim dingin.
Penulis dan aurora
Berdomisili di Swedia, saya sampai sekarang sudah melakukan 10 perburuan, 9 diantaranya sukses bertemu aurora. Rutin berburu 1-2 kali setiap tahunnya, termasuk mengantarkan dan menyusun program berburu aurora dengan grup tamu. Pertanyaan dan permintaan bantuan serta konsultasi berburu aurora, dapat ditanyakan kepada saya melalui Kamar Pelajar.