Negara wisata – Berpetualang memang menjadi kebutuhan beberapa manusia, disebabkan hakikatnya sebagai makhluk hidup yang perlu untuk terus bergerak. Kehadiran virus Covid-19 tak ubahnya bencana yang menghentikan pergerakan manusia; mengurung niat manusia dari lubuk hati yang terdalam.
Akan tetapi, sudah hampir setahun dunia melewati pandemi. Beberapa negara berhasil menunjukkan prestasinya dalam menangani virus Covid-19. Dengan cerdas, beberapa negara ini memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya untuk mengembalikan sektor kesehatan — yang mana berimbas pada pemulihan sektor ekonomi dan pariwisata.
Akan tetapi, jumlah negara ‘yang sudah sehat’ ini terlampau sedikit. Sehingga Anda yang ingin travelling, Anda hanya bisa mengunjungi negara-negara ini saja. Memang ada negara lain yang sudah membuka sektor pariwisatanya, akan tetapi sektor pariwisatanya terbilang sangat berbahaya untuk dikunjungi.
Baca juga:
- Mengintip Liburan di Era New Normal ala Prancis
- Tempat-Tempat Horor di Asia ini Menunggu untuk Kamu Kunjungi. Berani?
- Budapest, Kota Cantik di Eropa Tengah
Oleh karena itu, berikut Kamar Pelajar akan membagikan tulisan 3 Negara Wisata Terbaik yang Sudah Dibuka Kembali untuk Turis. Ketiga negara ini sudah terjamin secara keamanannya, jadi Anda tidak perlu khawatir tertular virus Covid-19. Ditambah lagi, ketiga negara wisata ini menawarkan berbagai pengalaman travelling yang patut Anda lalui!
1. Antigua dan Barbuda
Percayakah Anda, bahwa ternyata ada negeri lain yang persis seperti Indonesia, di mana ia terdiri atas sejumlah pulau? Coba Anda tengok di wikipedia atau sumber-sumber informasi lainnya. Bahwa Antigua dan Barbuda, adalah negeri yang juga memiliki sejumlah pulau!
Kita bisa melihatnya dari nama negeri itu sendiri, yang terdiri dari “Antigua” dan “Barbuda”. Yap, Antigua adalah pulau terbesar dan yang paling banyak dihuni.
Sementara Barbuda tak lain pulau utama selain Antigua — yang beriklim hangat dengan suhu tetap sepanjang tahunnya. Di samping kedua pulau tersebut, ada juga Redonda, yakni pulau bagian Antigua dan Barbuda, yang sekarang sudah tidak ada penghuninya.
Nah, berbicara tentang wisata, Antigua dan Barbuda termasuk negara wisata yang memegang kendali di masa pandemi lho! Memang merupakan hal yang wajar, ketika mengingat bahwa pariwisata adalah penopang utama perekonomian Antigua dan Barbuda. Antigua dan Barbuda juga menjadi salah satu negara dengan tingkat kasus Covid-19 yang rendah, dan memimpin pembukaan kembali tempat wisata di masa pandemi.
Antigua dan Barbuda menjadi pilihan destinasi wisata yang cocok bagi Anda yang sudah gatal untuk travelling. Ketika berada di Antigua dan Barbuda, Anda tidak akan merasa khawatir tertular dan membawa virus ke kampung halaman.
Akan tetapi, bukan berarti Anda bisa menjelajah bebas begitu saja. Meskipun termasuk negara yang aman, Antigua dan Barbuda menetapkan protokol kesehatan yang harus dipatuhi pengunjung. Berikut adalah protokol kesehatan yang mesti dilakukan para pengunjung:
- Melakukan tes PCR selama kurang lebih 7 hari
- Memakai masker di fasilitas umum, taksi, dan area-area di hotel/tempat pengistirahatan
- Masker tidak perlu digunakan ketika berada di pantai
- Jam malam sekitar 23.00-05.00.
- Anda bisa makan langsung di restoran, membawa pulang makanan, atau memesan makanan secara delivery.
- Upacara pernikahan hanya boleh diikuti maks. 25 orang.
Sudah banyak destinasi wisata di Antigua dan Barbuda yang terbuka untuk para pengunjung. Bagi Anda yang hobi bergerak dan tidak bisa berdiam terus di hotel, tentu ini menjadi kesempatan terbaik untuk berlalu lalang. Tempat-tempat seperti Aberdeen House, Absolute Properties, Angel’s Place — adalah opsi tempat terbaik untuk memanjakan mata Anda.
2. Dominica
Dominika adalah negara bagian Karibia yang terletak di dekat timur laut Karibia. Ukuran negara ini sangat kecil, dapat dilihat dari posisinya sebagai negara terkecil ke-172 di dunia. Jika Anda pernah mengunjungi dan mengarungi Pulau Ambon di Maluku, Anda bisa membayangkan seberapa besar Dominika! Adapun Dominika terletak di tengah Guadeloupe dan Martinique.
Sama seperti Antigua dan Barbuda, salah satu jantung perekonomian Dominika terletak pada sektor pariwisata. Maka hal yang lumrah ketika Dominika membuka kembali pariwisatanya pada 7 Agustus 2020. Waktu yang begitu cepat untuk memulihkan kembali ekonomi nasional. Memang hebat betul negara wisata ini!
Meskipun begitu, Dominika tetap memperketat pengawasannya terhadap turis internasional yang hendak berkunjung. Pada akhir Juli 2020, Dominika mengumumkan bahwasanya turis harus mengisi kuesioner online setidaknya 24 jam sebelum sampai di Dominika.
Selain itu, turis diharuskan mendapatkan hasil negatif tes Covid-19 yang tercatat 24-72 jam sebelum hadir di Dominika. Setibanya di Dominika, turis diwajibkan untuk menunjukkan surat izin bepergian mereka.
Alasan Dominika berhati-hati tak lain untuk membendung potensi penularan virus Covid-19. Hal ini mengingat status Dominika sebagai salah satu negara yang memfokuskan perekonomiannya pada sektor ekowisata. Di mana negara ekowisata adalah branding dari Dominika itu sendiri.
3. Rwanda

Meskipun negara ini pernah mengalami keterpurukan yang bahkan ekonominya sampai dalam keadaan terancam, akan tetapi kini ia berubah. Malah di kondisi pandemi seperti ini, negara ini membuktikan bahwa dirinya dapat memimpin penanganan Covid-19. Adalah Rwanda, negara di Afrika Tengah, yang sukses menghalau kelam masa lalu dan pandemi.
Perlu Anda ketahui bahwa Rwanda menjadikan sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan utama, dan ini bukanlah pilihan yang salah. Sebab, Rwanda sebagai negara wisata, memiliki kekayaan satwa dan seni budaya. Anda dapat menemui gorila yang menjadi primadona satwa Rwanda. Dan di Rwanda Anda dapat menikmati musik, tari intore, dan imigongo (seni kotoran sapi).
Wah, mendengar hal ini tentu Anda semakin tergoda untuk segera menyambangi Rwanda, bukan? Sebentar, sabar sejenak. Ada beberapa hal yang mesti Anda perhatikan. Ini berkaitan dengan protokol kesehatan yang diterapkan Rwanda.
Rwanda mewajibkan Anda untuk mengikuti tes PCR di negara asal Anda, dengan catatan tes dilakukan 120 jam sebelum keberangkatan dan hasilnya harus negatif. Hasil tes wajib diunggah ke formulir pemberangkatan online dan dibawa pula untuk ditunjukkan saat masuk ke Rwanda.
Akan tetapi, apabila Anda tidak sempat mengikuti tes PCR di negara asal Anda, Anda dapat mengikuti tes PCR di bandara (berbayar). Meskipun cara ini memiliki perbedaan dengan cara sebelumnya, Anda tetap diwajibkan mengikuti karantina di hotel yang hendak Anda tempati selama 12-24 jam — sambil menunggu hasilnya. Setelahnya, Anda bebas berkunjung ke beberapa tempat wisata yang dibuka.
Sebagai catatan, pergerakan Anda di Rwanda akan sangat terbatas. Hal ini ditujukan untuk mencegah kemungkinan penularan kasus Covid-19 sejak dini. Adapun pembatasan gerak-gerak tersebut melingkupi:
- Jam malam: 19.00 – 05.00
- Tidak diperkenankan berkumpul dengan banyak orang
- Bar di dalam hotel dan restoran ditutup
- Penggunaan transportasi umum dibatasi