Belajar ke Negeri China Hingga Mengunjungi Replika Menara Eiffel Asal Prancis

Siapa, sih, yang gak pengen belajar ke luar negeri? Mulai dari kurikulum pendidikan yang udah lebih maju sampai spot wisata instagramable, jadi alasan untuk menimba ilmu di negara orang.

Persiapan yang matang sampai urusan finansial harus jadi perhitungan. Kemampuan bahasa lokal juga jadi persiapan wajib, supaya nanti gak kebingungan saat udah hidup di perantauan.

Rela gap year demi menentukan passion yang memang diinginkan, bisa jadi jalan terbaik untuk mendapat kualitas pendidikan yang sesuai dengan rencana karir. 

Begitu pun dengan Mardiyyah, berawal dari kursus Bahasa Inggris dan Mandarin, Ia mendapat kesempatan untuk belajar di negeri tirai bambu.

“Aku gak expect gimana-gimana, sih, awalnya, tapi di setengah tahun kursus itu, aku ditawarin mau daftar beasiswa kuliah di luar gak?” Ucap Mardiyyah.

Ia pun mengambil kesempatan itu dengan baik, hingga akhirnya Mardiyyah diterima sebagai Mahasiswa Teknik Sipil di Universitas Zhejiang of Technology di Cina dengan beasiswa. 

Foto: Dok Pribadi Mardiyyah

Tips Kepoin Beasiswa Kampus Luar Negeri

Sedih banget kalau mimpi berkuliah di luar negeri harus dikubur, karena masalah finansial. Padahal, sekarang udah banyak banget beasiswa yang jadi solusi buat permasalahan itu.

Mulai dari beasiswa yang mengkaver setengah biaya pendidikan, full cover, hingga beasiswa yang menanggung biaya hidup pun bisa jadi pilihan. 

Kepoin situs pendidikan punya pemerintah sampai kampus tujuan, bisa jadi langkah untuk lebih dekat dengan beasiswa. Lalu, kira-kira syarat apa yang mesti disiapkan untuk apply beasiswa?

“Pertama, siapin hasil medical check up dan transkrip nilai yang udah di konversi dari Indo ke Inggirs, dan Inggris ke Cina.” Ungkap Mardiyyah.

Kedua, buat pendaftar beasiswa hasil tes TOEFL maupun HSK jadi syarat wajib yang mesti dimiliki.

Ia juga menambahkan, kalau udah lolos seleksi berkas, biasanya kampus bakal kasih info lebih lanjut dan bakal ada tes yang disesuaikan sama kebutuhan kampus.

Foto: Dok. Pribadi Mardiyyah

Kuliah Sambil Kerja di Cina, Amankah?

Buat pecinta Drama Asia pasti udah gak asing, kalau banyak mahasiswa bahkan pelajar SMA di Asia Timur yang belajar sambil bekerja. Tapi, bener gak, sih, realitanya demikian?

“Kalau ketahuan cari-cari part time di sini kita bakal dideportasi dan beasiswa dicabut” Jelas Mardiyyah. 

Pasalnya, bukan tanpa alasan pelarangan mahasiswa asing buat kuliah sambil kerja. Alasan utamanya, sih untuk mencegah pekerja ilegal dan perdagangan manusia, tambah Mardiyyah.

Buat yang masih pengen dapat tambahan uang jajan, tapi gak bisa part time ternyata tetap bisa tambah cuan, lho!. Misalnya, jadi tutor buat mahasiswa lain yang masih belum paham dengan materi perkuliahan.

Foto: Dok. Pribadi Mardiyyah

Culture Shock Gaya Belajar Mahasiswa Internasional 

Siap belajar di negara asing artinya mesti siap dengan budaya yang beda. Culture shock tentang makanan dan cuaca di negara orang udah jadi cerita klasik dan biasa didengar.

Tapi, gimana ya kalau yang terasa beda banget itu iklim dan cara belajarnya? Mungkin gak, sih, bakal bisa survive?

“Awal-awal belajar di sini aku sempet nangis di kamar, apa yang diomongin dosen aku tahu, tapi kok, kayak mental di otak gak nyangkut-nyangkut.” Cerita Mardiyyah. 

Ternyata, pola belajar nyantui ala kebanyakan mahasiswa Indonesia gak bisa dibawa ke sana. Di hari libur pun kesempatan ini biasa dipakai belajar.

Mardiyyah juga menambahkan, “Aku ikuti pola belajarnya untuk bisa survive di sana, ini juga jadi alasan makanya aku bisa berteman dengan mahasiswa asli Cina.”

Perpustakaan udah jadi rumah kedua buat mahasiswa di Cina. Pemandangan belajar satu hari full udah jadi hal biasa kalau udah dekat dengan ujian akhir.

Foto: Dok. Pribadi Mardiyyah

Kantin Halal di Kampus sampai Muslim Friendly

Makanan halal jadi topik yang sangat riskan buat mahasiswa muslim, di negara yang mayoritas penduduknya bukan Islam. 

Berbeda dengan Mardiyyah, di Universitasnya khusus untuk mahasiswa muslim disediakan kantin makanan halal. Sehingga, selama di kampus Ia tidak merasa kesulitan mendapat makanan halal.

Berteman dengan mahasiswa asli Cina bukan hal sulit untuk dilakukan Mardiyyah. Banyak teman mahasiswa Cina yang kagum dengan Mardiyyah sebagai muslim di sana. 

Terutama tentang penggunaan jilbab yang khas digunakan oleh perempuan muslim. Banyak yang penasaran apakah gak kegerahan saat menggunakannya di cuaca terik.

“Aku punya temen Cina juga, terus aku pakein pasmina dia bilang, aku malah lebih cantik ya.” Tambah Mardiyyah.  

Foto: Dok. Pribadi Mardiyyah

Spot Wisata Unik Nan Menarik Sampai Lintas Negara 

Pengen mengunjungi Menara Eiffel gak harus ke Paris, Prancis. Kalau kamu lagi kuliah di Cina atau travelling di sana wajib mampir ke Tianducheng. 

“Tianducheng ini sebenarnya projek besarnya Cina untuk mereplika Paris. Jadi, kayak Menara Eiffel sampai lingkungan perumahan di Paris dibuat semirip mungkin.” Jelas Mardiyyah.

Udah menarik dan cocok buat upload di Instagram, ternyata spot wisata ini juga gratis. Makin cocok buat mahasiswa asing yang mau travelling tapi budgetnya pas-pasan

Selain Tianducheng, Mardiyyah juga merekomendasikan Xi Hu juga jadi spot wisata yang bisa dicoba mahasiswa asing untuk travelling di sana. 

Bukan cuma gratis, pengunjung bakal dimanjakan dengan pemandangan air mancur menari di malam hari, tambah Mardiyyah. Kecuali pengunjung mau mengunjungi Pagoda Leifeng, maka harus membayar tiket masuk sebesar 80 kuai (Rp. 160.000).

Terakhir, Mardiyyah berpesan bahwa menempuh pendidikan tinggi itu bukan cuma melatih kemampuan akademis. Tetapi bagaimana memperoleh value untuk tumbuh dan berkembang dilingkungan masyarakat. 

1 thought on “Belajar ke Negeri China Hingga Mengunjungi Replika Menara Eiffel Asal Prancis

Comments are closed.