Halo Sobat KP, kali ini ada cerita dari kawan kita bernama Kak Bani yang merupakan seorang backpacker dari Komunitas Backpacker Jogja. Selama menjadi backpacker, ia telah mengunjungi beberapa negara. Diantaranya yakni Singapura, Malaysia, Thailand, India, Arab, Jepang, Hongkong, dan Macau. Kak Bani aktif menulis di Quora tentang pengalaman berpetualangnya dan telah menerbitkan buku tentang kisahnya selama menjadi backpacker di Thailand dan Singapura. Nah, spesial untuk pembaca blog Kamar Pelajar, Kak Bani mau bercerita tentang pengalaman solo trip-nya di India. Jangan skip cerita ini yah! Karena selain berbagi pengalaman, Kak Bani juga akan memberikan Sobat KP beberapa tips seputar backpacking di India.
Alasan kenapa suka backpacking
Bagi Kak Bani, cara berwisata seperti turis kebanyakan merupakan hal yang biasa saja. Ia sebagai pribadi penyuka tantangan dan ketidakpastian lantas menginginkan cara berwisata yang unik, yaitu backpacking! Menurut Kak Bani, backpacking merupakan ketidakpastian yang dapat memberi makna untuk perjalanan solo trip-nya, seperti pengalaman berburu promo tiket dan bangun pagi ngejar pesawat.
Tips berburu promo tiket pesawat
Ketika ditanya tentang ‘tips berburu tiket pesawat’, Kak Bani bertutur bahwa tiket promo seringkali tersedia pada tanggal-tanggal tertentu. Namun tidak hanya itu, untuk mendapatkan tiket promo, para backpacker bisa lebih mudah mendapatkannya melalui grup Facebook Komunitas Pemburu Tiket.
Kalau Kak Bani sendiri, ia dan teman-temannya di komunitas backpacker Jogja sering berbagi informasi tiket promo. Disitulah mereka saling menawarkan apakah tiket yg tersedia itu sudah cocok atau belum dengan apa yang diinginkan si backpacker.
Namun tiket promo ini memiliki beberapa kekurangan. Pertama adalah keterbatasan waktu. Kedua, harus cepat dan cekatan. Misalnya ketersediaan tiket promo dimulai jam dua belas malam, nah pada jam setengah satu, tiket-tiket tersebut telah habis diserbu oleh pemburu promo lainnya. Jadi, jika ingin mendapatkan tiket promo, standby dari jam setengah dua belas merupakan hal yang wajib dilakukan.
Nah untuk tips tambahan, Kak Bani bercerita bahwa ia dan teman-temannya sering memesan tiket promo dulu, walaupun mereka belum tentu akan pergi backpacking atau batal. Kalau batal, ya disobek.
Couch Surfing
Kak Bani pernah sebentar menjalani Couch Surfing dan mengikuti pertemuannya. Akan tetapi, Kak Bani tidak pernah menjadi host. Hal ini dikarenakan bahwa ia masih ragu soal keamanan dari menerima tamu luar negeri tersebut. Tapi Kak Bani sendiri pernah sekali menerima turis dari malaysia, namun turis tersebut bukanlah anggota Couch Surfing, melainkan teman dari temannya Kak Bani.
Pengalaman paling membekas di memori
Ketika ditanya mengenai pengalaman yang membekas dalam ingatan, Kak Bani menjawab bahwa itu adalah India. Karena saat di sana, ia mengalami beberapa hal mengesankan.
Kak Bani merupakan salah satu turis yang ketagihan mengunjungi India. “Menurutku orang jalan-jalan ke India itu outputnya ada dua, satu ketagihan, dua kapok. Nah aku yang ketagihan.”
Pada 6 tahun silam, Kak Bani pernah melakukan solo traveling di India. Ia pernah terkena penipuan saat membeli simcard di sana, namun itu tidaklah masalah baginya karena ia sangat menikmati perjalanan backpacker-nya.
Kak Bani mengawali cerita pengalaman berkesannya di India dengan momen ketika uangnya yang terjatuh ditemukan dan dikembalikan oleh seseorang.
“Aku pernah waktu di depan stasiun di Delhi tuh duitku jatuh 100 Rupee dari kantong belakang, nah aku dicolek sama supir bajaj, nah trus dibilangin ‘duitmu jatuh’ wah jadi aku merasa ‘segitu banget sih, aku kira bakal diambil nih, padahal di depan stasiun itu rame loh’.”
Tidak hanya itu, pada awal Kak Bani pergi ke India, saat mengurus simcard, ia pernah meminjam ponsel penduduk lokal di sana untuk mengirim sms pada seseorang. Namun ketika ia meraih ponsel tersebut, si pemilik justru menyuruhnya agar langsung menelpon saja.
“Jadi, awal- awal aku pernah ke India, aku ngurus simcard, terus aku pinjam hape orang, terus sama dia disuruh call, padahal niatku pake sms doang padahal.”
Selain pengalaman itu, Kak Bani mendapatkan supir bajaj yang sangat baik hati dan ramah. Namanya adalah Rehan.
“Aku ketemu sama supir bajaj namanya Rehan. Awalnya sebenernya aku itu udah pesen driver dari stasiun, namanya si A. Tapi ternyata si A ini nggak bisa, bisanya adalah si Rehan.”
Rehan tersebut tidak hanya menyopiri Kak Bani saja, namun ia juga memberi rekomendasi wisata yang terjangkau ketika ditanya mengenai hal tersebut. Setelah sampai di tempat wisata tersebut, mereka berbincang akrab. Apalagi saat mengetahui bahwa mereka sama-sama muslim. Karena mereka asyik berbincang dan bercerita, maka ia pun merasakan lapar, jadi Kak Bani pun bertanya pada Rehan tentang rekomendasi tempat makan yang menyajikan makanan murah dan enak.
“Aku bilang kalau aku laper nih, ada nggak tempat makan yang murah? dan dia ternyata bener-bener ngasih tahu, jadi dia anterin aku ke warung nasi briyani, tempatnya memang masuk gang, kecil, tapi bener-bener rame banget, harganya pun 1 porsi briyani ayam itu 30 Rupee atau 6000 perak. Yaudahlah kita makan.”
Mereka pun makan bersama. Hingga sampai akhirnya makanan mereka habis, Rehan pun berkata pada Kak Bani bahwa ia akan menyupiri siapapun teman Kak Bani yang berkunjung ke India.
“Sampai akhirnya begitu udah kelar (makan), si Rehan bilang ke aku, hey bro, Bhaiyaa, kalau misal ada temenmu orang Indonesia yang main ke Jaipur bilang ke aku ya, biar aku supirin dia. ‘oke siap bro!’ aku bilang gitu. Nah dari situ aku merasa mantep banget lah, kita ngobrol panjang lebar.”
Merasa kenyang dengan nasi biryani, mereka pun melanjutkan wisata ke Agra, yakni untuk mengunjungi Taj Mahal. Setelah ke Taj Mahal, mereka membeli Chai, atau Teh Susu atau Teh Tarik, dan Kak Bani pun mentraktir Rehan. “Thank you Bhaiyaa, it goes to my heart!”
Menurut Kak Bani, traktiran tersebut adalah hal sepele baginya. Namun Rehan tidak lupa berterima kasih dan Kak Rehan pun langsung merasa terkesan dengan respon tersebut.
Setelah berjalan-jalan dengan supir bajaj bernama Rehan, Kak Bani pun lantas pergi ke penginapannya. Lucunya, pemilik penginapan tersebut lupa dengan nama Kak Bani, jadi ia hanya dipanggil dengan nama negaranya, “Indonesia, Indonesia”.
Nah, jenis penginapan yang ditinggali Kak Bani selama 2 minggu ini adalah dormitory. Di dalam setiap kamar terdiri dari 10 tempat tidur tingkat dua. Maka dari itu, menginap di tempat ini sangatlah terjangkau.
Oh iya, sedikit fakta unik. Apakah Sobat KP tahu tentang makanan India yang pengolahannya kurang higienis? Nah, jadi Kak Bani ternyata pernah mencicipi makanan yang diaduk menggunakan tangan dan ia pun langsung sakit perut setelah itu. Wah, lumayan serem yah!
Biaya total perjalanan
Ketika ditanya tentang biaya total perjalanan 2 minggu ini, Kak Bani menyampaikan bahwa totalnya adalah 8 juta. Untuk rinciannya adalah sebagai berikut:
- Tiket pesawat promo Malaysia – Hyderabad (PP) Rp1,5 juta
- Tiket pesawat Kuala Lumpur – Yogyakarta (PP) Rp1,8 juta
- Visa sekitar Rp700k
- Biaya 2 minggu di India Rp4 juta
Rating negara menurut Kak Bani
Ketika diminta untuk mengurutkan negara berdasarkan penilaian pribadinya dari yang paling berkesan hingga tidak, berikut adalah jawaban Kak Bani:
- India
- Malaysia
- Singapura
- Thailand
- Arab
- Hongkong
- Macau
- Jepang
Menurut Kak Bani, Jepang merupakan urutan terakhir dalam list negara yang membuatnya terkesan. Ketika ditanya mengenai hal ini, beginilah jawab Kak Bani,
“Karena mahal banget dan terlalu maju buatku. orang kan terbantu dengan teknologi. dulu aku ke sana aja promo pesawat. makan satu kali 800 yen berarti bisa seratus dua puluh ribuan. Seminggu itu hampir 10 juta. Jepang mahal banget. Emang sih yang suka jepang banyak, tapi aku enggak.”
Tips dari kak Bani cara survive di India menjadi turis selama 2 minggu
- Kuatlah bau kari dan dupa
- Makanan kurang higienis
- Jarang sarapan nasi
- Kotanya lebih kotor daripada kita
- Sampah dibuang dari jendela kereta
Rekomendasi tempat wisata India?
Berikut ini adalah rekomendasi wisata dari Kak Bani jika Sobat KP ingin berkunjung ke India.
- Taj Mahal
- Agra Fort
- Itimad-ud-daulah’s Tomb
- Humayun’s Tomb
- Qutub Minar
- India Gate
- Jama Masjid
- The Red Fort
- Charminar
- Lumbini Park Hyderabad
- Mecca Masjid
- Hawa Mahal
- Jaigarh Fort
- Royal Cenotaphs
- Chhatrapati Sivaji
- Gateway of India
Oh iya, tiket Taj Mahal mematok tarif 50 Rupee atau sekitar 10k Rupiah dan untuk wisatawan asing bertarif 750 Rupee hampir 250k Rupiah.
Nah sobat KP, begitulah pengalaman Kak Bani selama menjadi backpacker di India beserta tipsnya. Jika sobat KP berminat untuk liburan ke India, pantau terus website Kamar Pelajar untuk tetap update jika sewaktu-waktu tersedia host di sana! ^_^