Serba-serbi Kehidupan Mahasiswi di Taiwan

Kuliah dan jalan-jalan? Masa iya sih bisa? Kuliah kan banyak tugas, banyak kegiatan. Apa sempat jalan-jalan? Apa bisa bagi waktu? Bisa dong. Kuliah nggak menghalangi kak Fathin untuk melakukan hobi jalan-jalannya. Siapa sih kak Fathin ini?

“Namaku Fathin. Aku kuliah di jurusan Business Administration for Bachelor Degree. Jadi aku sekarang masih S1 di Taiwan. Sekarang sudah tahun ke-4 sih. Jadi sebentar lagi lulus,” ucapnya saat memulai percakapan. 

“Dulu kenapa memutuskan untuk memilih berkuliah di Taiwan, dibandingkan negara-negara lain?” 

“Ini alasan setelah aku tinggal di Taiwan, ya. (Kenapa memilih Taiwan) karena bisa belajar Bahasa Mandarin. Jadi kan Mandarin di China sama Taiwan itu beda. Tulisannya aja sih. Kalau secara pelafalan, sebagian besar sama kaya main-land China, atau (Bahasa) China yang biasa kita tau.” 

Selain itu kak Fathin juga menambahkan bahwa Bahasa Mandarin di Taiwan ditulis menggunakan karakter tradisional, sedangkan di China menggunakan karakter yang sudah disederhanakan. Menurutnya, saat kita sudah mahir membaca dan menulis karakter tradisional, kita akan merasa lebih mudah saat belajar simplified characters. 

Sumber : Dok. Pribadi (IG : @fathinmurtadlo)

Tidak hanya karena bahasa, ia juga jatuh cinta dengan kultur setempat dan keramahan penduduk lokal. Dia juga menceritakan pengalamannya saat pertama kali ke Taiwan, yang membuat ia merasa bahwa Taiwan sangat ramah terhadap pendatang yang beragama Islam. “Jadi waktu pertama kali ke Taiwan, di sini lagi ada Night Market gitu, dan aku ke sana. Nah, aku tertarik sama salah satu makanan, tapi aku pun nggak tahu apa yang ada di dalamnya. Pas aku mau ambil, aku ditegur sama yang jual. Katanya itu mengandung pork (daging babi). Aku langsung kagum sih sama yang jual waktu itu. Dia bisa saja lebih mikirin untung dan ngebiarin aku ambil makanan itu, toh aku pun nggak tau kandungannya apa, tapi dia memilih untuk negur aku. Jadi aku merasa dia menghargai keyakinan aku banget,” ungkapnya. 

Seperti yang sudah sempat kita singgung di atas, selain kuliah, kak Fathin juga suka sekali jalan-jalan. “Aku ini anaknya extrovert sekali. Jadi (aku) nggak suka kalau ada di kamar terus-terusan,” jelasnya saat ditanya kenapa suka jalan-jalan. “Aku juga suka banget ngobrol sama orang asing yang aku temui di jalan. Memang random kadang-kadang, tapi nggak jarang lho aku dapat koneksi dari situ,” katanya menambahkan. 

“Kak Fathin ini kan kuliah, kerja paruh waktu, organisasi juga, tapi masih bisa jalan-jalan juga, nah kapan istirahat? Apa nggak merasa stress? Gimana bagi waktunya?”

“Sebenarnya harus set prioritas aja sih. Aku ini ke Taiwan kan tujuannya kuliah. Jadi ya prioritas utama sebenarnya tetap belajar. Apalagi aku dapat beasiswa. Kalau nilai-nilai mata kuliah aku jelek, bakal bayar mahal banget nantinya,” tukasnya. Ia menambahkan bahwa kita harus punya switch mode dalam diri kita. Waktunya kuliah, ya kita memaksimalkan penyerapan materi di kelas. Jadi mahasiswa yang baik. Ketika waktunya kerja ya jadi pekerja yang baik. Dan apapun itu, seperti yang sudah kak Fathin bicarakan sebelumnya, prioritas utama tetap belajar. 

“Kadang kalau aku lagi capek banget, aku izin dulu dari kerjaan, sehari gitu. Aku juga biasa break dari sosial media, cari stress release. Kalau aku biasa suka jalan-jalan ke taman, karena Taiwan banyak taman, ya,” pungkasnya. Ia juga menambahkan, pada saat kita merasa stress dan overthinking, kita harus tahu apa akar masalah kita. Pun terkadang apa yang kita bayangkan belum tentu semengerikan itu. 

Sumber : Dok. Pribadi (IG : @fathinmurtadlo)

Nah, untuk kalian yang suka jalan-jalan, kak Fathin juga membagikan tips, apa saja yang harus kalian lakukan sebelum memutuskan untuk traveling. 

  1. Cari tahu kultur negara yang akan dikunjungi. 

Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Setiap negara memiliki kulturnya sendiri-sendiri. Jepang melarang kita untuk memberi tips, karena dianggap tidak menghargai, sedangkan kalau di Amerika Serikat, kita akan dianggap tidak sopan saat tidak memberi tips. 

  1. Siapin budget. 

Jangan jadikan jalan-jalan sebagai hal yang utama. Bayar kos, bayar kuliah, dan kebutuhan lainnya tetap jadi yang utama. Kebutuhan yang lain harus terpenuhi dulu, baru sisanya buat jalan-jalan. Jangan dibalik, ya!

  1. Cari penginapan di lingkungan yang aman. 

Kak Fathin ini pernah punya pengalaman mengerikan lho Sobat KP! “Aku waktu itu pernah nginep ke salah satu distrik yang ternyata terkenal nggak aman. Niatnya cari penginapan murah sih, tapi salahnya aku adalah nggak cari tahu lingkungannya kaya apa,” katanya. Bahkan katanya, ia sampai ditunggu di belokan dekat MRT, ditanya apakah masih jomlo atau nggak, ditarik tangannya diajak makan malam secara paksa, tapi untungnya kak Fathin berhasil lari dari yang bersangkutan. 

  1. Berdoa (sesuai keyakinan masing-masing). 

Kita berencana, Tuhan yang berkehendak. Benar begitu, kan? Selain pernah dihadang orang nggak dikenal, kak Fathin juga pernah terjebak demo di Hongkong. Dia menceritakan bahwa pada saat itu demonstrasinya harusnya nggak di situ. Akan tetapi, entah kenapa lokasinya jadi pindah ke situ. Suasana mencekam. Polisi bawa pistol, pintu MRT diloncati, tangannya sampai gemetar. Mana sempat ambil video. Yang bisa dilakukan waktu itu ya hanya berdoa dan berusaha cari solusi bagaimana cara keluar dari masalah. 

Itu tadi cerita menarik dari kak Fathin, sobat KP. Meskipun sempat mengalami kejadian mengerikan saat traveling, tetapi kak Fathin mengatakan bahwa hobinya itu mengajarkan ia bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah dan mencari jalan keluar. 

Nah, untuk menghindari kejadian mengerikan yang dialami kak Fathin, kalian kalau mau cari penginapan murah, klik aja di https://kamarpelajar.id/kamar. Pemilik kamar adalah orang Indonesia, jadi dijamin aman dan tentunya sesuai slogan Kamar Pelajar. Hemat, Nyaman, Tambah Teman. 

Sampai jumpa di pembahasan menarik lainnya, ya.