Suka Duka Pengalaman Kak Satu di Dunia Pemandu, Dari Kepulauan Seribu Hingga Swedia

Secara umum, hampir semua orang tahu dengan istilah tour guide. Garis besarnya, pekerjaan ini merupakan seseorang atau lebih melakukan perjalanan ke kota, tempat lain, atau berwisata bersama dengan orang lain atau kelompok.

Penyebutan dari tour guide ini berbeda di setiap negara, termasuk Indonesia. Di tanah air sendiri menyebut pekerjaan ini sebagai pramuwisata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pramuwisata adalah petugas pariwisata yang berkewajiban memberi petunjuk dan informasi yang diperlukan wisatawan. Untuk Kamar Pelajar, kami biasanya menyebut istilah itu dengan pemandu. Artinya tidak jauh berbeda dengan penjelasan diatas.

Terlepas dari itu, ada seorang pendiri atau CEO dari Kamar Pelajar sendiri, yang membagikan pengalamannya di dunia pemandu. Dialah Satu Cahaya Langit, yang sudah cukup lama berkecimpung di bidang ini.

Artinya, Kak Satu juga telah pergi ke berbagai kota atau tempat lain sendiri maupun bersama orang lain. Sudah pasti juga, berbagai tempat menarik dan seru telah ia datangi selama menjadi pemandu.

Kebiasaan Pergi ke Pulau Seribu

Sobat Kamar Pelajar, Kak Satu sudah menggeluti bidang pemandu ini sejak tahun 2011. Alasannya menyukai profesi ini berawal dari kebiasaannya pergi ke Pulau Seribu, Jakarta. Dari kejadian itu, temannya meminta bantuan Kak Satu untuk menjadi pemandu mereka.

“Waktu itu aku suka ke Pulau Seribu dan berenang di laut. Banyak teman yang tahu aku suka kesana, terus mereka minta tolong aku arrange trip mereka.”

Kemudian dari sanalah tercetus olehnya untuk membentuk sebuah komunitas pemandu, bersama dengan teman-temannya. “Terus aku kira kenapa gak skalian aja di-duitin? Jadi aku sama temanku bikin semacam travel company ala ala gitu. (Destinasi kami ada) ke Pulau Seribu sekitar 20 kali setahun, bawa tamu. Terus tahun berikutnya nambah destinasi ke Derawan, Karimun Jawa, dan destinasi lainnya.”

Terbang ke Swedia

Selang beberapa tahun berikutnya, Kak Satu terbang ke Swedia pada 2013 untuk kepentingan tertentu. Namun ia masih tetap menjadi pemandu di negeri Skandinavia itu, dan selalu ditawai untuk memandu perjalanan tamu. “Waktu ke Swedia 2013, aku juga diminta teman untuk guide hunting aurora. Atau tur ke Eropa, Skandinavia, aku dipanggil juga.”

Setelah menjelajah Swedia, ia juga pernah menjelajah ke negara-negara lain di Eropa, seperti Swiss, Italia, Norwegia, Islandia hingga ke Finlandia. Kak Satu bukan hanya pergi sendiri, tapi juga pergi ke negara-negara tersebut bersama dengan tamu.

Awal-awal berkarir pada profesi ini, Kak Satu memiliki pengalaman menarik selama dia menekuni pemandu. Beberapa negara yang ia kunjungi, baik pergi sendiri maupun dengan tamu, ia mempunyai penilaian yang bagus, khususnya satu atau lebih negara yang didatanginya.

“Swiss (sangat) memorable karena bagus banget pemandangannya. Norway juga. Italia Utara bagian gunung-gunung juga, karena aku pernah solo traveling di sana.”

Tas Dicuri hingga Tabrak Dinding Parkir

Pengalaman baik, pasti ada yang namanya pengalaman buruk. Ini juga dirasakan oleh Kak Satu sebagai pemandu di Eropa. Pengalaman buruk itu ia alami saat berada di Thailand. Kak Satu bersama teman-temannya sedang berpesta bersama. Pada waktu bersamaan, tas yang ia sandang hilang dicuri anak kecil.

“Aku kehilangan tas berisi laptop dan kamera. Kayanya dimaling tapi ketemu lagi. Modusnya anak-anak kecil di pantai yang ambil tas, terus sok-sok bantuin cari (dan minta duit).”

Kak Satu pernah kecewa saat berada di Eropa. Saat ia memandu tamu yang bertujuan melihat cahaya aurora, mereka gagal untuk melihat momen dari kejadian alam terkenal itu. “(Aku) pernah guide hunting aurora (selama) 3 hari tapi gak berhasil, karena berawan terus tiap malam.”

Aurora Borealis

Apesnya, Kak Satu pernah menabrak tembok parkiran, saat memandu bersama tamu. Ia mengendarai mobil yang disewa dan pergi ke suatu kota. Namun, mobil yang dibawa Kak Satu ini menabrak tembok parkiran hingga mobil sedikit ringsek. “Tapi kali itu, antara mobilnya gede dan parkirannya kecil.”

Pengetahuan Kak Satu Seputar Pemandu

Selain hal diatas, Kak Satu memberikan pengetahuannya hal lain seputar pemandu. Sejak memulai pada 2011, ia merupakan seorang pemandu dengan status freelance. Artinya, dia bebas sesuka hati mengambil dan tidak melakukan aktivitas dengan orang lain yang menginginkan jasanya.

Biaya yang Kak Satu patok itu sebesar 100 Euro, jika dirupiahkan itu bisa sekitar 1,5 juta Rupiah lebih. Ia mematok dengan harga segitu, jika orang yang menggunakan jasanya ingin pergi satu hari penuh. Namun jika hanya untuk setengah hari saja, Kak Satu hanya mematok harga 50 Euro saja.

Namanya juga freelance ya sobat KP, penghasilan yang Kak Satu dapat tidak tetap. Artinya, waktu untuk memandu tamu pergi kemana saja juga tidak bisa setiap waktu. “Karena aku freelance dan ada pekerjaan utama, jadi aku masih belum konstan tiap bulan dapat berapa. Soalnya gak tiap bulan nge-guide. Jadi alurnya, ada yang request, aku pikir-pikir di tanggal segitu bisa atau tidak, kalo bisa, ayo.”

Nah sobat, Kak Satu juga memberikan pandangannya dari dunia pemandu. Menurutnya, profesi ini ada dua macam lho, yaitu yang bersertifikat dan freelance seperti Kak Satu. Bedanya, pemandu yang bersertifikat itu ada di setiap negara manapun. “Di setiap negara ada. Untuk kerja di tour agency kaya panorama gitu-gitu, semua tour guide-nya harus bersetifikat.”

Para pemandu mesti melewati beberapa serangkaian pengetahuan dan tentunya diberikan praktek lapangan. “(Mereka yang mempunyai) sertifikat lebih bisa terjamin kualitasnya, karena sudah melewati proses-proses (yang diberikan oleh lembaga resmi).”

Jika dibandingkan dengan mereka yang berstatus freelance, biasanya pemandu tergabung ke dalam sebuah komunitas maupun juga tanpa perusahaan atau agency yang menaunginya. Walaupun ada perbedaan yang signifikan dengan pemandu freelance, ada juga kok diantara mereka ini yang memiliki sertifikat, bahkan ingin memiliki sertifikat dalam profesi tersebut.

Sepengetahuan Kak Satu, ada kok lembaga yang menaungi para pemandu yang memiliki sertifikasi keahlian. Untuk Indonesia sendiri, mereka ini berada dibawah naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Jadi Pemandu Itu…

Jadi sobat KP, peluang kalian yang ingin berkarir di dunia pemandu sangat terbuka luas. Baik itu, yang bersertifikasi keahlian maupun juga freelance seperti kak Satu. Ia juga mempertimbangkan kepada kalian untuk memiliki kemampuan dasar, jika berniat terjun di profesi menarik ini.

1. Punya pengetahuan terhadap lokasinya apa enggak?

Pertama, ini adalah hal utama yang kalian miliki dalam menggeluti dunia pemandu. Pengetahuan tentang lokasi yang dituju seperti kota, wilayah, pegunungan, maupun pantai harus dimiliki oleh calon. pemandu pun harus memiliki pengetahuan untuk menuju ke lokasi, terutama itu jalan menuju lokasi.

Maksudnya, jangan sampai kalian melewati jalan yang cukup berbahaya atau dilarang, seperti jalan yang sulit dilalui karena sempit, jalanan yang sepi atau tidak ada pencahayaan, atau saja jalan yang berhantu menurut penduduk lokal.

Jika tidak punya opsi ini, kalian akan merasa malu sendiri bahkan tidak menutup kemungkinan bakal dimarahi oleh orang menggunakan jasa kalian, atau juga masyarakat lokal di tempat yang kalian datangi.

2. Punya keterampilan komunikasi yg cukup apa enggak untuk memandu?

Tour guide, pramuwisata, atau pemandu dituntut untuk memiliki keterampilan komunikasi, baik saat menjelaskan suatu kota atau tempat lain, maupun berkomunikasi dengan orang yang menggunakan jasa kalian. Kalian juga memberikan informasi yang jelas dari tempat yang dikunjungi, seperti budaya masyarakatnya, bangunan bersejarah atau unik, dan juga kelebihan dari tempat yang kalian kunjungi.

Calon pemandu juga diminta untuk tidak memberikan informasi yang tidak diperlukan kepada tamu, atau yang dilarang oleh permintaan penduduk lokal di tempat yang kalian kunjungi. Jangan sampai kalian hanya ngomong belepotan dan memberikan informasi setengah-setengah, atau bahkan tamu yang tidak mengerti dengan ucapan yang kalian omongkan.

3. Punya urutan rute spot untuk seharian atau setengah hari apa enggak?

Untuk opsi yang ketiga ini, tergantung dengan kekuatan fisik dan mental kalian. Calon pemandu mau tidak mau harus memiliki tenaga ekstra untuk pergi jauh bersama tamu. Sebab jika kalian pergi dengan fisik yang kurang sehat, lebih baik tolak saja tawaran dari tamu. Namanya juga pemandu, mesti memiliki kesiapan untuk pergi bersama tamu dengan waktu yang lama maupun sebentar. Jangan sampai kalian seenaknya mengatur waktu perjalanan, tamu gak bakal meminta kalian untuk memandu lagi.

Calon pemandu juga tidak boleh egois dalam menentukan rute perjalanan. Alangkah bagusnya sih, biarkan saja tamu menentukan rute yang sudah direncanakan sebelumnya oleh mereka.

Jika tamu tidak memiliki rencana tujuan, kalian juga memiliki rencana dalam melakukan perjalanan. Misalnya, pertama-tama pergi ke kota A, lalu ke desa D, kemudian ke danau Z, terakhir menuju ke pegunungan F.

Nah sobat Kamar Pelajar, itulah cerita menarik dari kak Satu Cahaya Langit mengenai profesinya sebagai pemandu. Semoga kak Satu tetap senang dengan profesinya ini, dan keep strong!!

Sebagai penutup, Kamar Pelajar telah merilis produk terbarunya di awal Maret tahun 2022. Produk terbarunya ini bernama Pandu, dan sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya. Untuk kalian yang ingin bergabung bisa pantau website Kamar Pelajar. Stay Tune!!