Kalau kita ngobrolin tentang pilihan jenis wisata, ada banyak macam yang bisa kita pilih untuk kita lakukan. Untuk kalian yang ikuti blog KP pasti tahu, di artikel riset sebelumnya, kita sudah pernah bahas tentang wisata religi. Nah, sekarang ini, kita bahas tentang hal yang kontras, yaitu wine tour. Kira-kira, sudahkah kalian familiar dengan istilah wine tour? Atau malah baru dengar istilahnya? Yuk langsung aja kita bahas tuntas.
Sources: Pixabay.
Apa sih Wine Tour? Kaya belum pernah dengar.
Mungkin kalau di Indonesia, kita jarang dengar dan masih sangat asing sama istilah Wine Tour, ya. Akan tetapi, sebenarnya penyebutan ini sudah terdengar dan terkenal sejak dulu lho, khususnya di daratan Eropa. Nanti kita bahas lebih lanjut soal itu.
Wine, atau yang selanjutnya akan aku sebut minuman anggur adalah salah satu industri yang memegang peranan penting di dunia pariwisata. Ada sekitar 839.908 orang bekerja di industri ini. Juga ada 90.816 perusahaan bergerak di sini, dengan estimasi pendapatan sekitar $315 miliar.
Selain itu, tau nggak sih di tahun 2019, orang-orang mengonsumsi sekitar 244 ml anggur. Dibandingkan tahun 2018, dia naik sebanyak 0,1 persen. Bahkan di masa pandemi sekalipun, dimana banyak industri mengalami kemerosotan dan gulung tikar, industri minuman anggur ini masih berhasil mengumpulkan penjualan $326.6 miliar. Saking masifnya industri ini, dia diprediksi akan meraup keuntungan sebanyak $436.6 miliar di 2027. SANTOS V., RAMOS P., SOUSA B., VALERI M. (2021).
Nah, itu tadi latar belakang tentang industri minuman anggur. Sekarang kita ke pembahasan tentang Wine Tour. Sebenernya Wine Tour itu apa sih? Kalau menurut Brochado dkk (2019), Wine Tour ini adalah aktivitas mengunjungi kebun anggur, kilang anggur, festival anggur, dan pertunjukan anggur. Bahkan nggak jarang juga mereka icip-icip anggur baru di berbagai pertunjukan anggur, karena biasanya sih orang melakukan ini karena mereka mau mencicipi anggur baru dan belajar lebih lanjut tentang tradisi dan budaya daerah penghasil anggur.
Sources: Pixabay.
Kira-kira kenapa sih orang-orang tertarik melakukan Wine Tour?
Kaya yang sudah kita singgung di atas, orang yang melakukan wine tour ini biasanya mau mencicipi anggur baru, yang belum pernah mereka temui. Bahkan beberapa juga ingin tahu soal tradisi dan kultur di wilayah penghasil anggur.
Selain alasan di atas, ada lagi nggak sih alasan kenapa orang memilih melakukan wine tour? Kalau kata Santos (2019) di jurnalnya, ada 10 total wine experience, atau gampangnya orang sudah ‘sah’ melakukan wine tour kalau perjalanan mereka sudah memenuhi unsur-unsur tersebut. Apa aja ya, kira-kira?
- Mencicipi dan membeli anggur.
- Bersosialisasi dengan teman.
- Menikmati hari di luar ruangan.
- Menikmati lingkungan pedesaan dan kebun anggur.
- Menjadi tahu proses produksi anggur.
- Belajar tentang seluk beluk anggur.
- Mencicipi anggur di restoran.
- Mengunjungi kilang anggur (winery).
- Pengalaman pengunjung eksplor aktivitas lain, yang berkaitan dengan ini.
- Relaksasi.
Sources: Pixabay
Harus kemana sih, kalau mau Wine Tour?
Tentu nggak afdol ya, kalau kita bicara tentang satu jenis wisata tanpa kasih tahu rekomendasi tempatnya. Aku mau kasih tahu 3 negara yang mungkin bisa jadi rekomendasi, kalau misal kalian mau melakukan wine tour nanti.
- Yunani.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, negara-negara Eropa termasuk negara yang masyhur dengan industri anggurnya, tapi dibalik terkenalnya minuman anggur di wilayah Eropa, wine tour baru dikenal secara masif di tahun 90-an. Sejalan dengan fakta bahwa di tahun 60-an dan 70-an hanya ada beberapa kilang anggur yang menarik perhatian turis.
Nah, kalau kata Sigala, M. & Robinson, R.(2019), di Yunani sendiri ada 3 bagian yang menjadi destinasi favorit untuk melakukan wine tour. Yang pertama ada di sebelah utara Yunani, kedua ada di Peloponnese, dan Crete. Ada berbagai wine routes yang tersedia untuk para wisatawan di sana, pun ada beberapa festival minum anggur yang diadakan sejak lebih dari sepuluh tahun lalu.
- Swedia
Negara Eropa lain yang terkenal dengan wine tour nya adalah Swedia. Tepatnya daerah selatan Swedia. Di sana ada banyak wine festivals yang biasa diadakan setiap tahun, seperti Österlen Summer Wine Festival dan Wine Harvest Festivals.
Di dua festival itu, orang-orang bisa bertemu dengan ahli minuman anggur. Nggak hanya itu, mereka juga bisa mencicipi beberapa minuman baru dan belajar tentang cara produksi minuman anggur. Dan tau nggak sih ada berapa orang yang mengunjungi festival-festival wine di sana? Ada 4000 wisatawan per tahun, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
- India.
Kalau tadi kita sudah bahas tentang negara Eropa, sekarang kita ke Asia, yaitu India. Memang nggak semasif Eropa sih, tapi India juga menarik kalau mau dijadiin destinasi wine tour.
Tempatnya ada di provinsi Maharashtra. Provinsi ini punya banyak kebun anggur terbesar di India, menawarkan berbagai macam produk dan layanan wisata anggur seperti resor anggur, kebun anggur, festival anggur, dll.
- China.
Oh iya, sebelum ke pembahasan, aku mau memaparkan penelitian Duan (2018), tentang wine tour. Dia membagi level pengalaman berwisata ini dalam beberapa level, yaitu core level, basic level, expected level, augmented level, dan potential level.
Di dalam penelitiannya, Duan (2018), menuliskan bahwa di China masih ada beberapa gap antara produk wine tourism dan pengalaman wisatawan. Akan tetapi, negara ini masih tetap menarik dan sangat bisa dijadikan tujuan wine tour, karena sudah memenuhi core level (icip-icip minuman anggur, belajar tentang minuman anggur) dan basic level (jalan-jalan ke wineries).
Itu tadi pembahasan tentang wine tour. Kira-kira kalian tertarik buat coba nggak? Nah kalau lagi mau wine tour nih, bisa aja kalian pesen kamar di kita, lewat link https://kamarpelajar.id/kamar. Atau kalau butuh pemandu yang bisa temenin jalan-jalan, langsung aja ke https://kamarpelajar.id/pandu/cari.
Terima kasih sudah membaca. Sampai jumpa di pembahasan seru selanjutnya.
Sumber:
Sigala, M. & Robinson, R. (2019). Management and Marketing of wine destinations: Theory, practice and cases. Palgrave, UK. pp. 463-482 (Chapter 29).
SANTOS V., RAMOS P., SOUSA B., VALERI M. (2021), “Towards a Framework of the Global Wine Tourism System”, Journal of Organizational Change Management, DOI 10.1108/JOCM-11-2020-0362.
Santos V. et al. (2019), Wine and wine tourism experience: a theoretical and conceptual review, Vol. 11. No. 6. pp. 718-730.
Duan, B.Y. et. al (2018). Understanding wine tourism in China using an integrated product-level and experience economy framework. ASIA PACIFIC JOURNAL OF TOURISM RESEARCH 2018, VOL. 23, NO. 10, 949–960.
Ana Brochado, Oana Stoleriu & Cristina Lupu (2019): Wine tourism: a multisensory experience, Current Issues in Tourism, DOI: 10.1080/13683500.2019.1649373
Kotur. A.S. (2019). DEVELOPING A COMPETITIVE WINE TOURISM DESTINATION: A CASE STUDY OF VINEYARDS IN MAHARASHTRA, INDIA. pp. 401-415.
Rauhut Kompaniets, O., & Nilson, H. (2020). Wine tourism in Southern Sweden: Opportunities and challenges. In C. Haller & M. Sigala (Eds.). Proceedings of the 2nd International Research Workshop on Wine Tourism: Challenges, Innovation and Futures (pp.67-77), 17-18th September, online.