3 Festival Unik di Musim Gugur

Hai hai, Sobat KP! Gimana nih kabarnya? Masih semangat ‘kan buat jalani hari di minggu ini? Pastinya kalian harus semangat, dong! Kayak mimin KP di sini yang masih semangat banget buat menulis dan membagikan info-info menarik untuk kalian semua, nih!

Wahh… Tidak terasa ya kalau kita sudah memasuki musim gugur. Eitss.. Maksudnya untuk negara subtropis ya, Sobat KP! Nah, biasanya nih di setiap musim pastinya ada berbagai macam festival yang hanya diselenggarakan di musim tertentu saja. Dikarenakan sudah memasuki musim gugur, mari kita bahas festival-festival yang hanya ada di musim gugur ini, yuk!

  1. Chuseok, Korea Selatan

Sumber foto: https://www.pinterest.com/pin/214695107211665555/ 

Hari Thanksgiving-nya warga di Negeri Gingseng, Chuseok merupakan festival tradisional musim panen makanan musim gugur yang biasanya dirayakan setiap tahunnya di Korea Selatan. Chuseok diartikan sebagai hari bulan purnama. Biasanya masyarakat di sana akan menghabiskan waktu hari libur Nasional tersebut selama 3 hari di kampung halaman mereka, berkumpul bersama anggota keluarga lainnya, ziarah, memberikan persembahan kepada dewa dan leluhur setempat, dan melakukan tradisi lainnya. Chuseok juga dikenal sebagai Hangawi, ‘Han’ berarti ‘raya’, ‘Gawi’ artinya ‘tengah’, berarti hari besar di tengah-tengah musim gugur. Di tahun 2022, Chuseok jatuh pada tanggal 10 September.

Makna Chuseok bagi orang Korea yaitu rasa terima kasih kepada dewa dan leluhur atas hasil panen yang berlimpah, rasa cinta pada keluarga, berbagi rezeki kepada mereka yang kurang beruntung.

Apa saja sih ciri khas dari hari raya Chuseok ini selain yang sudah disebutkan di atas?

Nah, selain berkumpul bersama keluarga dan memberikan persembahan pada leluhur, biasanya orang Korea terutama para wanita dalam keluarga akan menyiapkan upacara peringatan leluhur yang disebut dengan Charye dengan menyiapkan makanan seperti beras dan buah yang baru dipanen. Selain itu, orang Korea juga akan menyiapkan makanan khusus hari raya Chuseok yang bernama Songpyeon yaitu kue beras jenis tertentu yang berisi kacang merah, chestnut, dan bahan kacang-kacangan lainnya. Biasanya Songpyeon dibuat bersama keluarga pada malam Chuseok.

Tradisi orang Korea lainnya yaitu mereka akan memberikan hadiah kepada kerabat mereka, teman, hingga rekan bisnisnya sebagai bentuk terima kasih. Hadiah yang diberikan dapat berupa buah-buahan segar, daging sapi berkualitas tinggi, makanan tradisional Korea, hingga set hadiah barang-barang yang berguna lainnya.

  1. Diwali, India

Sumber foto: https://www.dnaindia.com/india/report-happy-diwali-india-lights-up-as-people-celebrate-the-auspicious-festival-2918401 

Diwali atau bisa disebut dengan Deepavali yang artinya adalah festival cahaya. Festival Diwali merupakan festival keagamaan bagi umat agama Hindu yang sangat bermakna penting. Festival cahaya ini menjadi salah satu festival paling populer dan yang paling dinantikan setiap tahunnya, terutama di negara-negara mayoritas pemeluk agama Hindu seperti India.

Festival Diwali dilangsungkan selama 5 hari. Di tahun 2022 ini, festival Diwali jatuh pada tanggal 24 Oktober, di hari senin. Tetapi festival akan dimulai dari tanggal 23 Oktober dan berakhir pada tanggal 27 Oktober. Festival Diwali ini juga memiliki makna dan tradisi pada setiap harinya:

  1. 23 Oktober: Di hari pertama perayaan ini disebut dengan Dhanteras. Kata Dhanteras sendiri berasal dari gabungan dua kata, ‘Dhan’  berarti ‘kekayaan’ dan ‘Teras’ berarti ke-13, yang artinya pada hari ke-13 bulan Kartik, umat Hindu menyembah Dewa Kuber dan Dewi Lakshmi dengan penuh pengabdian. Dhanteras juga merupakan hari memperingati munculnya Dewa Dhanvantari dari samudera dan dipercayai bahwa jika pada hari ini membeli barang berharga seperti emas dan perak, maka akan membawa keberuntungan baginya sepanjang tahun.
  2. 24 Oktober: Hari kedua disebut dengan Naraka Chaturdashi (Chotti Diwali) atau hari keempat belas dari Paksha Krishna di bulan Kartik sesuai kalender lunar Hindu. Festival di hari ini ditandai dengan ritual mandi yang dimuliakan. Selain itu, Naraka Chaturdashi juga diperingati sebagai hari untuk memberantas dan melenyapkan semua kejahatan dan kemalasan dari hidup kita.
  3. 25 Oktober: Kemudian di hari ketiga atau disebut Lakshmi Puja (Festival Diwali) yaitu hari bagi para penyembah berdoa dan mencari berkah dan kesejahteraan  dari dewi kekayaan–Dewi Lakshmi dan Dewa Ganesha– dewa keberuntungan. Maka dari itu, hari ini dianggap sebagai salah satu hari yang paling menguntungkan selama Festival Diwali.
  4. 26 Oktober: Hari keempat alias Govardhan Puja di mana di festival hari ini untuk memperingati kemenangan Dewa Krishna atas Indra. Govardhan Puja dirayakan dengan sangat antusias dengan ritual yang diadakan seperti membuat bukit kecil dari kotoran sapi yang melambangkan Gunung Govardhan. Kemudian bukit itu dihiasi bunga dan mereka melakukan ritual berkeliling atau disebut dengan Parikrama di sekitar bukit. Setelah itu berdoa kepada Tuhan Govardhan dan meminta untuk selalu  melindungi mereka dari kesulitan hidup. Di samping itu, mereka juga memandikan dan menghiasi sapi atau lembu mereka dengan bunga, setelah itu mereka memuja sapi dan lembu tersebut karena binatang-binatang tersebut dianggap disayangi oleh Dewa Krishna.
  5. 27 Oktober: Di hari terakhir atau Bhai Dooj yang di mana festival ini dimaksudkan bagi saudara perempuan maupun saudara laki-laki untuk mengungkapkan cinta mereka satu sama lain dengan murah hati pada hari yang dipilih ini. Biasanya para saudara perempuan akan mengirim undangan kepada saudara laki-laki mereka datang untuk makan enak. Kemudian mereka melaksanakan upacara Tika selama Bhai Dooj, yang menandakan doa tulus para saudara perempuan untuk kesejahteraan, kemakmuran dan kebahagiaan saudara-saudara mereka. Upacara ini pun juga dimaksudkan untuk menangkal semua kejahatan dari kehidupan mereka.
  1. Festival MassKara, Filipina

Sumber foto: https://www.pinterest.com/pin/386817055480391527/ 

Festival tahunan yang diadakan di Kota Bacolod, Filipina, yaitu festival MassKara. Festival ini pertama kali diadakan pada tanggal 19 Oktober 1980 di Kota Bacolod. Kata MassKara sendiri berasal dari gabungan dua kata, ‘Massa’ berarti ‘banyak’ dan ‘Kara’ berarti wajah. Setelah itu Kota Bacolod ini mendapat julukan sebagai The City of Smiles karena wajah topeng yang tersenyum. Festival ini adalah salah satu perayaan terbesar di Filipina yang memberikan kesempatan bagi para warga lokal maupun internasional untuk berpesta dan bersenang-senang di jalanan Kota Bacolod pada bulan Oktober di setiap tahunnya. 

Festival MassKara lahir dari krisis dan tragedi ketika harga gula, sumber mata pencaharian utama, berada pada titik terendah sepanjang masa, yang mengakibatkan salah satu fenomena kelaparan terburuk dalam sejarah negara, dan lebih dari satu juta orang terdampak. Selain itu, pada saat itu terjadi kecelakaan feri yang tragis. dan festival MassKara inilah diadakan untuk mendorong semangat penduduk setempat lagi.

Harapan dari festival MassKara yang dirayakan ini yaitu untuk memunculkan semangat pada setiap orang dan juga jika sobat KP ingin mengikuti perayaan ini, sobat KP tidak perlu segan untuk berteman dengan penduduk setempat selama perayaan karena dari situ, mungkin sobat KP akan mendapatkan tips perjalanan di Filipina dari mereka. Sesuai dengan julukan kota mereka yaitu The City of Smiles, penduduk setempat akan menyambut sobat KP dengan hangat!

Di samping itu, pada festival tahunan ini juga ada lomba menari, lho! Lomba tersebut sudah menjadi bagian dari festival yang tidak ingin dilewatkan oleh setiap pengunjung. Lalu para pengunjung festival dapat menari dari matahari terbit hingga terbenam, dan juga ada bubuk warna-warni yang akan dilemparkan untuk menyiram semua pengunjung festival pada saat sore hari.

 

Itulah 3 macam festival atau tradisi unik saat musim gugur dari seluruh dunia! Menarik banget, bukan? Komen di bawah kalau sobat KP pernah merayakan salah satu dari festival yang sudah kita mention di atas dan bagikan pengalamannya, ya!

 

 

 

 

 

 

 

Referensi: